Sentimen
Netral (78%)
10 Nov 2023 : 05.23
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Dicopot dari Ketua MK, Anwar Usman Ungkap Sebuah Skenario

10 Nov 2023 : 05.23 Views 2

JPNN.com JPNN.com Jenis Media: Nasional

Dicopot dari Ketua MK, Anwar Usman Ungkap Sebuah Skenario

MKMK memberhentikan Anwar Usman dari jabatan ketua MK. Foto/Arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengungkap adanya sebuah skenario politisasi dan menjadikan dirinya sebagai objek dalam berbagai putusan MK.

Hal itu diungkap Anwar Usman dalam konferensi pers di Gedung MKRI, Jakarta, Rabu (8/11), merespons putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang mencopotnya dari jabatan ketua MK.

Hakim Konstitusi Anwar Usman melambaikan tangannya kepada awak media saat akan memberikan keterangan pers di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (8/11/2023). . ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

"Sesungguhnya, saya mengetahui dan telah mendapatkan kabar, bahwa upaya untuk melakukan politisasi dan menjadikan saya sebagai objek di dalam berbagai Putusan MK dan Putusan MK terakhir, maupun tentang rencana pembentukan MKMK, telah saya dengar jauh sebelum MKMK terbentuk," kata Anwar.

Anwar menyebut upaya politisasi itu merupakan skenario untuk membunuh karakternya. Namun, dia tetap berprasangka baik karena yakin segala sesuatu yang terjadi kepada dirinya telah diatur oleh Tuhan.

"Saya berkeyakinan bahwa, tidak ada ada selembar daun pun yang jatuh di muka bumi, tanpa kehendak-Nya, dan sebaik-baik skenario manusia tentu, jauh lebih baik skenario Allah SWT," tutur suami Idayati itu.

Adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kembali membawa nama Tuhan dan menyatakan bahwa jabatan adalah milik Allah SWT.

Oleh karena itu, dia merasa tidak terbebani dengan sanksi pemberhentian dari ketua MK yang dijatuhkan oleh MKMK.

Anwar Usman yang dicopot dari jabatan ketua MK ungkap ada skenario pembunuhan karakter. Begini kalimat lengkap adik ipar Jokowi tersebut.

Sentimen: netral (78%)