Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: Universitas Muslim Indonesia
Tokoh Terkait
7 Fakta Kericuhan di UMI Makassar hingga 1 Mahasiswa Diamankan
Detik.com Jenis Media: News
Kericuhan terjadi di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejumlah orang membawa senjata tajam membuat kericuhan di area kampus tersebut. Satu mahasiswa pun diamankan polisi.
Kericuhan terjadi pada Selasa (7/11/2023) sore. Saat kejadian, para mahasiswa di dalam kampus berhasil dievakuasi. Adapun pascakejadian, aktivitas perkuliahan tetap normal. Berikut sederet hal yang diketahui terkait kejadian tersebut:
1) Sejumlah Orang Bawa Balok-ParangKericuhan di kampus UMI Makassar terekam kamera dan videonya sempat beredar di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah orang berada di dalam kampus. Beberapa di antaranya tampak membawa balok dan parang.
Plt Wakil Rektor 3 UMI Nur Fadhila mengatakan peristiwa itu berlangsung sekitar satu jam pada sore hari, Selasa (7/11/2023). "(Kericuhan) Sekitar satu jam yang lalu, sesudah salat asar," katanya saat dihubungi detikSulsel, Selasa (7/11/2023).
2) Mahasiswa dalam Kampus DievakuasiMenurut Nur Fadhila, saat kericuhan terjadi mahasiswa yang berada di dalam kampus langsung dievakuasi. Proses evakuasi para mahasiswa tersebut dilakukan aparat kepolisian.
"Sekarang lagi sepi. Sudah ada teman-teman juga dari aparat. Iya pelan-pelan keluar, karena kan pintu yang satu ditutup. Perlahan ini mahasiswa kita keluar," imbuhnya.
3) Penyebab Kericuhan Belum DiketahuiNur Fadhila mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kericuhan yang terjadi di kampus tersebut. Namun pada saat kericuhan terjadi, aparat kepolisian langsung masuk ke area kampus untuk mengamankan kondisi.
"Kita masih sementara mencari apa sebab musababnya ini. Karena bergantian ini saya lihat. Sudah keluar tapi masih ada di dalam kampus," ujarnya.
"Kita juga masih melihat ini, teman-teman dari aparat juga sudah ada. Sambil dilihat juga, disisir apa permasalahannya," tambahnya.
4) Polisi Pastikan Bukan Insiden BentrokanKapolrestabes Makassar ,Kombes Mokhamad Ngajib memastikan bahwa insiden yang terjadi di UMI Makassar bukanlah bentrokan. Dia mengatakan sekelompok pria yang diduga mahasiswa melakukan perusakan.
"Enggak ada bentrok, lawannya kan nggak ada. Sepihak. Ada beberapa perusakan, kayak kursi," ujar Kombes Ngajib saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Selasa (7/11/2023).
Kombes Ngajib mengaku belum dapat berkomentar lebih jauh terkait kerusuhan di UMI Makassar. Dia memastikan kondisi berangsur kondusif usai satu tim kepolisian diterjunkan ke lokasi.
"Ada satu tim (yang diterjunkan), tapi enggak ada masalah ini, aman kok," katanya.
5) Satu Orang Mahasiswa Ditangkap PolisiSaat melakukan pengamanan dan penyisiran kericuhan di kampus UMI Makassar, polisi menangkap satu orang mahasiswa berinisial MF (21). Polisi masih melakukan pemeriksaan dan belum menetapkan status hukum MF.
"Diamankan satu orang," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaol kepada detikSulsel, Rabu (8/11/2023).
"(Diamankan) Karena dia (mahasiswa) ada di situ, belum tahu apa perbuatan dia masih pemeriksaan," kata Ridwan.
6) Barang Bukti Sajam hingga HT DiamankanPihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti yang digunakan dalam kericuhan di kampus UMI Makassar. Polisi mengungkap sejumlah barang bukti berupa senjata tajam dan handy talky (HT).
"Ada diamankan pisau, HT, sama busur," sebut Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaol.
7) Perkuliahan Tetap Normal PascakericuhanPlt Wakil Rektor 3 UMI Nur Fadhila mengatakan aktivitas di dalam kampus berjalan normal pascakericuhan tersebut. Dia menegaskan mahasiswa tidak diliburkan buntut kericuhan yang terjadi pada Selasa (7/11/2023) itu..
"Oh tidak ada, tidak ada yang diliburkan jadi mahasiswa kuliah tetap seperti biasa. Sampai sekarang kondisi fakultas itu aman," ujar Nur Fadhila saat dihubungi detikSulsel, Rabu (8/11/2023).
Kemudian, Nur Fadhila menyebut tidak ada fasilitas fakultas dan kampus yang dirusak akibat kericuhan tersebut. Dia mengatakan saat kericuhan, mahasiswa hanya terlihat saling kejar-kejaran.
"Enggak ada, enggak ada kerusakan hanya kejar-kejaran aja kemarin tidak ada kerusakan," jelasnya.
Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab kericuhan itu pecah. Pihak kampus masih menunggu hasil dari pemeriksaan kepolisian. "Kita tunggu apa keputusannya," ujar Nur Fadhila.
(wia/imk)Sentimen: positif (94.1%)