Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Kasus: covid-19
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Kabar Hoaks Megawati, Masyarakat Sudah Bisa Memilih Mana Bohong dan Fakta
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Jakarta (beritajatim.com) – Pekan ini masyarakat dihebohkan dengan berita bohong terkait Presiden Kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri kritis.
Kabar hoaks itu dikonfirmasi pertama kali dari unggahan di facebook dan ada pula flyer yang beredar luas di media sosial Instagram reels dari akun @_genocide.anon3.
Dalam narasinya bertuliskan “Kanjeng mamih pengutil bansos Megawati Soekarnoputri kabarnya masuk rumah sakit Pertamina,kamar tempat dia berbaring dulunya bekas pak Harto di rawat,di mintain do'a buat dia,bagi kami bodoh amat,emangnya gue pikirin?”
Kabar hoaks itu ditanggapi secara langsung oleh, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Ia mengaku heran kepada pihak-pihak yang menebar hoaks atau berita bohong terkait dirinya yang tengah sakit. Dia menegaskan saat ini dalam kondisi sehat dan masih aktif menjalankan tugas sebagai Ketum PDIP.
Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri pembukaan kegiatan Sekolah Partai Pendidikan untuk Kader Madya secara virtual, Jumat (10/9/2021). Dia didampingi kader PDIP Olly Dondokambey dari kediamannya di Jalan Teuku Umar Jakarta.
“Saya sendiri sampai berpikir kok ada saja ya orang,” ucap Megawati sebagaimana ditayangkan di Youtube PDI Perjuangan.
Selain itu, menurut dia ada mantan menterinya yang mengirimkan gambar seolah-olah sosok Megawati tengah terbaring sakit di Rumah Sakit. Mantan menteri ini pun meminta sekretaris Megawati agar kondisi Presiden ke-5 RI itu tak ditutup-tutupi.
“Saya bilang sama sekretaris saya kamu ndak usah ngamuk-ngamuk lah. Biarkan sajalah orang. Sampai saya bilang, kita ini kan ada yang punya serahkan saja sama yang punya, kalau mereka sendiri mungkin lupa sampai bisa membuat hoaks yang sangat mengarah kepada kita. Kalau menurut saya sesuatu berlebihan,” jelasnya.
Megawati menceritakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun sampai jengkel mendengar kabar hoaks yang beredar. Oleh sebab itulah, Megawati diminta tampil di media untuk membuktikan ke publik bahwa dirinya dalam kondisi sehat dan tak sakit.
“Alhamdulillah saudara sekalian, anak-anakku, dan termasuk rekan-rekan pers yang juga banyak menanyakan kondisi saya beberapa hari lalu. Makanya saya disuruh mejeng ya beginilah saya masih tetap aktif,” ujar Megawati.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan Megawati Soekarnoputri masih dalam keadaan sehat, energik, dan selalu bersemangat.
“Kemarin malam pukul 21.00 WIB Ibu Mega masih memberikan arahan terkait program kerakyatan partai. Pagi ini pun ketika saya menghadap beliau, Ibu Mega juga terus mencermati situasional terkait pandemi dan juga politik internasional,” kata Hasto dalam keterangan tertulis.
Hasto menyebut kegiatan Megawati memberikan energi positif. Hasto menegaskan Megawati masih dalam keadaan sehat dan berstamina.
“Ibu Megawati merupakan sosok politisi yang memiliki tradisi kontemplasi. Kebiasaan beliau bercocok tanam memberi oksigen bagi kehidupan dilakukan dengan penuh rasa cinta. Selain
itu, Ibu Mega juga rajin berolahraga,” ujarnya.
“Atas tradisi hidup sehat jasmani dan rohani, serta olah pikir dan olah rasa membuat dalam hal memori dan stamina, tingkatan saya pun di bawah Ibu Mega. Jadi yang berulang kali melempar hoaks Ibu Mega sakit, itu sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada,”ujar Hasto.
Lawan hoaks
Seharusnya masyarakat sudah bisa mengetahui mana fakta dan mana berita bohong. Hal itu bisa dicari melalui situs resmi atau keterangan resmi dari yang bersangkutan.
Maka dari itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani mengimbau bahwa di zaman yang penuh gempuran teknologi ini, anak muda Indonesia memerlukan kepribadian yang kuat sekaligus sikap yang santun. Puan memberi contoh attitude terkait maraknya hoaks yang tersebar lewat berbagai media sosial.
“Generasi muda harus cerdas memilah informasi, membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks. Bahkan generasi muda bisa menjadi yang terdepan dalam melawan hoaks, memerangi hate speech, juga mengedepankan dialog yang cerdas tapi santun di media sosial,” ucap dia.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), selama periode Maret 2020 hingga Januari 2021 sudah ditemukan sekitar 1.387 hoaks yang beredar di tengah pandemi Covid-19. Jika diabaikan, hoaks ini berpotensi memecah belah bangsa.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya mengenai intelektualitas, tetapi lebih luas mengenai kecerdasan dalam seluruh perikehidupan bangsa. Oleh karena itu, jika ingin pendidikan Indonesia bersumbangsih terhadap masa depan kehidupan bangsa, maka diperlukan fokus serta titik berat pada nation and character building,” ungkap Politikus PDI Perjuangan ini. (ted)
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: positif (96.6%)