Sentimen
Positif (100%)
8 Nov 2023 : 23.13
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas

Event: Zakat Fitrah

Institusi: UGM

Kab/Kota: Kebumen

Kasus: covid-19

Intip Program Desa Dampingan, Cara Ganjar Pranowo Kurangi Kemiskinan

9 Nov 2023 : 06.13 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Intip Program Desa Dampingan, Cara Ganjar Pranowo Kurangi Kemiskinan

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo menyatakan pentingnya perkembangan dan peran desa dalam mensejahterakan masyarakat, di mana kontribusinya bisa terlihat dari program “Satu Perangkat Daerah Minimal Satu Desa Dampingan” atau Desa Dampingan untuk menanggulangi kemiskinan. 

Memiliki misi sebagai capres adalah mengurangi kemiskinan, program tersebut merupakan bukti nyata bahwa Ganjar Pranowo dibekali pengalaman untuk menjalankan komitmennya.

Pada tanggal 22 Juli 2019, sebuah inisiatif diluncurkan secara resmi oleh Ganjar Pranowo yang pada saat itu masih menjabat menjadi Gubernur Jawa Tengah, di Gradika Bhakti Praja. 

Program ini dikenal sebagai "Desa Dampingan," yang merupakan bagian integral dari acara High Level Gathering CSR untuk Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah.

Program ini bertujuan mengatasi masalah kemiskinan yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut.
Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa program Desa Dampingan merupakan satu dari program utama yang diimplementasikan dalam upaya menanggulangi kemiskinan, terutama di 14 kabupaten prioritas di Jawa Tengah. 

Dalam upaya mempercepat penurunan tingkat kemiskinan, gubernur menekankan pentingnya agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan semua pihak yang terlibat bersama-sama mengoptimalkan potensi desa.

"Kita harus jeli dan mampu memetakan apa kelebihan, kekurangan, dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa. Diperlukan kerjasama dan koordinasi dengan perguruan tinggi melalui program pengabdian kepada masyarakat," tegas Gubernur Ganjar.

Dalam konteks ini, program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan swasta memiliki peran kunci dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Ganjar menekankan bahwa pemerintah tidak akan dapat mengatasi masalah kemiskinan ini tanpa dukungan pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pemerintah dan sektor usaha harus bersinergi untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di berbagai sektor.

"Ini butuh ketekunan, ini butuh ketelitian, ini butuh kesabaran, dan ini butuh keroyokan. Kalau kita tidak keroyok ini tidak bisa," ungkapnya lagi.

Beliau menekankan bahwa komitmen yang dibangun harus lebih dari sekadar tanda tangan perjanjian. Ia mengajak para pemangku kepentingan untuk merancang rencana aksi yang terkontrol dan terukur.

"Gubernur berpesan agar komitmen yang dibangun tidak sekadar tanda tangan, tapi membuat rencana aksi yang lebih terkontrol," kata Ganjar Pranowo.

Pada saat itu, tidak hanya perusahaan swasta, pemerintah juga mengajak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam program ini. Dengan demikian, melalui pola kerja sama ini, diharapkan upaya penanggulangan kemiskinan bisa dipercepat.

"Di Jawa Tengah terdapat banyak perguruan tinggi. Kita berharap mereka dapat berkontribusi secara inovatif, kreatif, konseptual, termasuk dalam monitoring dan evaluasi, untuk mencapai tujuan ini," kata Ganjar Pranowo. 

Dia menegaskan pentingnya peran aktif perguruan tinggi dalam program Desa Dampingan. Inisiatif program Desa Dampingan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah. 

Melalui kolaborasi antara pemerintah, perusahaan swasta, Baznas, dan perguruan tinggi, diharapkan kemiskinan dapat ditanggulangi secara lebih efektif, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut dapat ditingkatkan. 

Program ini mencerminkan semangat kerja sama dan kesadaran bahwa penanggulangan kemiskinan adalah tanggung jawab bersama.

Hasil Desa Dampingan

Pada tanggal 4 Februari 2021, Taj Yasin Maimoen yang masih menjabat menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah, melakukan peninjauan hasil program "Desa Dampingan" di Desa Pohkumbang, Kabupaten Kebumen. 

Program ini adalah inisiatif Ganjar Pranowo untuk mengatasi kemiskinan dengan pendekatan "Satu Perangkat Daerah Satu Desa Dampingan Menuju Desa Lebih Sejahtera." 

Dalam peninjauan tersebut, Taj Yasin dan istrinya melihat berbagai program yang telah diimplementasikan di Desa Pohkumbang, termasuk pemugaran rumah, pembangunan Tempat Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), pemasangan listrik, dan pengembangan kerajinan tangan. 

Program "Desa Dampingan" memungkinkan penanganan kemiskinan yang lebih holistik dengan fokus pada satu desa.

Taj Yasin menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat dan upaya untuk meningkatkan pendapatan desa melalui promosi produk lokal dan ekspansi pasar. 

Ia memberikan apresiasi kepada perusahaan yang memberikan dukungan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang turut membantu dalam pendampingan desa.

Meskipun program sempat terhambat oleh pandemi Covid-19 pada tahun 2020, Taj Yasin tetap berkomitmen untuk melanjutkan pendampingan desa pada tahun 2021.

 Ia juga berharap agar pemerintah kabupaten dapat berperan aktif dalam mendukung program ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lebih banyak desa.

Itulah program Desa Dampingan, inisiatif Ganjar Pranowo yang fokus memberantas kemiskinan. Dalam usahanya untuk meningkatkan literasi digital dan melawan penyebaran disinformasi, Ganjar Pranowo juga menekankan pentingnya pendidikan literasi digital bagi anak-anak, memupuk kebiasaan membaca buku dan mencari informasi yang akurat sejak usia dini. 

Selain itu, perannya sebagai Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) juga menggarisbawahi perlunya inovasi pustakawan dalam mendigitalisasi sumber-sumber informasi tradisional.

Editor : Johnny Johan Sompotan

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: positif (100%)