Sentimen
Positif (65%)
7 Nov 2023 : 12.40
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Ikrar Nusa Bhakti Sindir Jokowi: Orang kalau Sudah Berkuasa Itu Suka Lupa

7 Nov 2023 : 19.40 Views 2

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Ikrar Nusa Bhakti Sindir Jokowi: Orang kalau Sudah Berkuasa Itu Suka Lupa

KNews.id – Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengutip pernyataan Presiden ke-16 Amerika Serikat Abraham Lincoln. Ia mengatakan, jika ingin melihat diri seseorang yang sebenarnya, maka berilah orang itu kekuasaan. Hal tersebut disampaikan Ikrar Nusa Bhakti dalam program Gaspol!

“Saya beri contoh misalnya Abraham Lincoln itu pernah mengatakan: ‘Kalau anda mau menguji orang, berilah dia kekuasaan’. Karena apa? Orang kalau sudah berkuasa itu suka lupa,” ujar Ikrar. Ikrar menjelaskan bahwa lupa yang dimaksud bisa dari berbagai aspek, mulai dari lupa tentang dirinya sendiri, lupa akan sumpah yang diucapkan, lupa kepada teman, hingga lupa berasal dari mana.

Ikrar lantas mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka Jokowi bisa jadi seperti sekarang ini. “Saya tidak menyangka seorang presiden yang saya dukung sejak menjadi calon Gubernur DKI, kemudian menjadi Capres 2014, dan ketika saya menjadi Dubes RI di Tunisia juga saya tetap mendukung beliau, walau tidak boleh kampanye sama Bu Menlu,” katanya. Lebih jauh, Ikrar menyebut bahwa Jokowi berubah 180 derajat dari sosok Jokowi yang dikenalnya selama ini.

Bahkan, ia menilai Jokowi seperti ingin menjadi ‘Raja Jawa Kecil’ dengan membangun dinastinya sendiri. Diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Jokowi sendiri telah menyatakan dirinya memberi restu kepada Gibran untuk maju di Pilpres 2024. Gibran berhak menjadi bakal cawapres setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai Anwar Usman, ipar Jokowi dan paman Gibran, lewat putusan nomor 90/PUU-XXI/2023 mengubah syarat pencalonan presiden dan wakil presiden.

“Unbelieveable buat saya,” ujar Ikrar. Sementara itu, Ikrar mengingatkan bahwa kritik terbaik adalah kritikan dari teman dan pendukung. Ia memastikan bahwa kritik dari teman bersifat membangun, bukan untuk menjatuhkan. “Dalam Islam itu ada istilahnya Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Mengajak kebenaran dan menghindari suatu yang buruk. Sebenarnya intinya itu,” katanya.  (Zs/Kmps)

Sentimen: positif (65.3%)