Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD, PT Semen Indonesia
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Semarang, Rembang
Kasus: pengangguran
Janji Kampanye Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang Tak Terealisasi Semasa Jadi Gubernur
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Bakal capres yang diusung Partai NasDem Anies Baswedan dan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, sama-sama pernah menjabat sebagai kepala daerah. Masing-masing memiliki rapor merah karena sejumlah janji kampanye yang tidak terealisasi.
Anies BaswedanSemasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, sebagian besar janji Anies tidak terealisasi.
Menurut anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, dari 23 janji Anies ketika kampanye, hanya 3-5 program yang berhasil terwujud.
Rapor merah itu membuat Anies baru baik dalam perencanaan, tetapi eksekusinya masih kurang sempurna.
Baca Juga: Firli Bahuri Akan Jadi Tersangka Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, Eks Penyidik KPK Bilang Begini
Daftar janji Anies yang memiliki capaian tidak baik menurut DPRD DKI Jakarta:
Normalisasi sungai: 0 persen Naturalisasi sungai: 0 persen Perkembangan pembangunan LRT Jakarta oleh BUMD PT Jakpro: 0 persen Pembangunan LRT kerja sama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (PDBU) : 0 persen Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau Intermediate Treatment Facility (ITF) dalam kota: 0 persen Pembangunan Science Park: 0 persen Pemipaan air bersih SPAM Jatilihur: 0 persen Electronic Road Pricing (ERP): 0 persen Peningkatan fasilitas Park & Ride: 0 persen Taman Pintar: 0 persen (dari target 175 lokasi). Rumah DP Rp0: 2.332 unit dari target 232.214 (1 persen) Rumah aman: empat unit dari target 267 (1,5 persen) Wirausahawan OK OCE: 6.000 dari target 200.000 (3 persen) Ganjar PranowoSemasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode (2013-2023), ada sejumlah janji kampanye Ganjar yang tak terealisasi.
Salah satu yang paling diingat publik adalah kartu petani dan kartu nelayan yang menjadi materi andalan Ganjar pada kampanye Pilkada Jateng 2013.
Kala itu Ganjar berjanji akan menerbitkan kartu petani guna menjamin ketersediaan dan distribusi pupuk bersubsidi. Punya tujuan serupa, kartu nelayan juga direncanakan untuk menjamin ketersediaan dan distribusi solar bersubsidi.
Namun pada akhir jabatan periode pertama, dua kartu ini belum terdistribusi dengan baik.
Janji kedua mengenai penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Dalam pidato perpisahannya, Ganjar mengakui upaya pengentasan kemiskinan di wilayahnya belum mencapai target.
Baca Juga: Pintu Gerindra Terbuka untuk Jokowi, Gibran Rakabuming, dan Bobby Nasution jika Ingin Bergabung
Saat kampanye, Ganjar pasang target angka kemiskinan di Jawa Tengah bisa turun ke angka 7,48 persen sampai 6,48 persen pada 2023. Namun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka kemiskinan di di wilayah tersebut gagal tembus di bawah angka 10 persen. Meski begitu, kemiskinan pada periode kepemimpinan Ganjar dinyatakan berkurang.
Janji berikutnya, penanganan banjir khususnya di Semarang. Untuk mengatasi masalah tersebut, Ganjar berjanji membangun tanggul untuk menahan banjir. Namun, sejumlah pengamat menilai dua periode kepemimpinan Ganjar tak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Terakhir, kebijakan Ganjar terkait investasi pabrik semen. Dia dianggap bersalah karena menerbitkan izin lingkungan untuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang dengan mengabaikan putusan Mahkamah Agung (MA) dan perintah Jokowi.
Kasus ini pun hingga kini masih menjadi catatan para aktivis lingkungan dan warga pegunungan Kendeng.***
Sentimen: positif (66.6%)