FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, memberikan reaksi terkait adanya atap pada area stasiun Kereta Cepat Halim yang mengalami kebocoran.

Yang menjadi sorotan bagi Said Didu, alasan pihak berwenang yang menyebut, adanya kebocoran itu karena proses pembangunan dilakukan pada musim kemarau.

Sehingga, pengujian saluran air belum dapat dilakukan pada saat debit air menjadi tinggi akibat hujan.

"Alasan tidak masuk akal," ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X (6/11/2023).

Dikatakan pria kelahiran Pinrang itu, terkait masalah hujan, mestinya sudah diperhitungkan saat didesain dan tidak memerlukan lagi uji fisik.

"Masalah hujan sudah bisa dihitung dalam desain dan tidak perlu uji fisik," imbuhnya.

Said Didu pun meminta kepada pihak KCIC untuk berhenti memberikan keterangan tidak benar. Dia berharap rakyat tidak lagi dibodohi.

"Berhentilah bodohi rakyat!," tandasnya.

Sebelumnya, hujan deras yang melanda kawasan sekitar Stasiun Kereta Cepat Halim, kemarin.

Hujan deras itu menyebabkan plapon atau pelindung dari guyuran air hujan bocor.

Kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna stasiun dan warga sekitar.

Plapon yang seharusnya menjaga penumpang dan petugas stasiun dari hujan ternyata mengalami kerusakan serius.

Air hujan merembes melalui plapon dan menggenangi area peron stasiun, mengganggu aktivitas penumpang.

(Muhsin/fajar)