Sentimen
Positif (93%)
6 Nov 2023 : 20.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Setiabudi, Paris, Amsterdam

Kasus: kekerasan seksual

Tokoh Terkait

Aksi Monolog Regina Art Pukau Publik Den Haag

7 Nov 2023 : 03.02 Views 3

Jurnas.com Jurnas.com Jenis Media: News

Aksi Monolog Regina Art Pukau Publik Den Haag

Mutiul Alim | Senin, 06/11/2023 12:16 WIB

Pementasan monolog Regina Art di Den Haag, Belanda (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Dua aksi panggung Regina Art dalam proyek monolog (monologue project) di Den Haag, Belanda, berhasil memukau para penonton yang hadir.

"Kedua monolog dari Regina Art sangat ekpresif dan menginspirasi semua yang menonton, kita seperti terbawa ke dalam situasi yang sesungguhnya. Tetap maju dan semoga sukses untuk pementasan selanjutnya,” kata Prof. Dr. Agus Setiabudi, M.Si., Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia Den Haag pada 3 November 2023 lalu.

Pementasan teater monolog ini terbagi dalam dua sesi, Cotton Candy oleh Joane Win yang ditampilkan pertama dapat membuat beberapa penonton perempuan ikut menangis, lalu dilanjutkan dengan monolog Besok atau Tidak Sama Sekali oleh Wawan Sofwan yang membawa penonton ke suasana perumusan naskah Proklamasi.

Isu kekerasan seksual terhadap perempuan, nasionalisme dan kemerdekaan tengah menjadi isu global yang menarik untuk disampaikan sekaligus menjadi sarana diplomasi melalui media seni teater. Untuk itu Kedutaan Besar Republik Indonesia serta Atdikbud KBRI di Den Haag sangat mendukung pementasan tersebut.

Hadir pula para diaspora Indonesia yang ada di Den Haag dan Amsterdam, beberapa seniman, pelajar, hingga warga lokal Den Haag yaang turut menyaksikan penampilan dari Joane Win dan Wawan Sofwan.

Salah satu penonton warga lokal Den Haag Prof.Hedi Hinzler menyampaikan bahwa penampilan Joane Win sangat luar biasa.

"Dengan dialog yang panjang, emosinya sangat dalam dan disampaikan dengan indah, isu yang diangkat juga sangat penting untuk diungkapkan agar publik semakin tau betapa dalamnya trauma yang dialami para korban kekerasan seksual,” ujar Hedi.

"Kedua monolog yang disampaikan dalam rangkaian pentas di Eropa ini akan sangat membantu generasi muda untuk lebih mengenal tentang Soekarno, terlebih lagi tentang perjuangan seorang wanita korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya. Selamat untuk Regina Art Monologue Project yang luar biasa,” imbuh Deby Subiyanti dari Stichting Peduli Seni Indonesia di Belanda.

Regina Art akan bertolak ke Paris untuk pementasan selanjutnya pada 7 November 2023 mendatang.

TAGS : Regina Art Monologue Project Pementasan Teater Den Haag

Sentimen: positif (93.8%)