Sentimen
Positif (100%)
6 Nov 2023 : 00.04
Informasi Tambahan

Institusi: Paspampres

Kab/Kota: Sukabumi, Karangasem, Sorong

Kasus: stunting

Berawal dari Kupang, 'Bapak Air' Letjen Maruli Hadirkan Air Bersih di Pelosok RI

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

6 Nov 2023 : 00.04
Berawal dari Kupang, 'Bapak Air' Letjen Maruli Hadirkan Air Bersih di Pelosok RI

MerahPutih.com - Bukan hanya sukses dalam tugas kemiliteran dan teritorial, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Maruli Simanjuntak ternyata juga merupakan pencetus program TNI AD Manunggal Air.

Lewat program ini, TNI AD hadir memfasilitasi penyediaan air bersih bagi warga, di tempat-tempat yang memang belum terakses air bersih, seperti di wilayah tandus, hingga daerah remot atau 3T. Wujud kehadiran nyata Pemerintah Republik Indonesia (RI) di tengah-tengah masyarakat melalui TNI.

Baca Juga

Sertijab Pangkostrad Mayjen TNI Maruli Simanjuntak Digelar Tertutup

Dalam pelaksanaan program, Maruli menitikberatkan pada penyediaan air bersih mengacu permintaan dari tokoh adat/masyarakat setempat dengan slogan Pangkostrad “Bekerja dengan Hati”. Program TNI AD Manunggal Air merupakan implementasi dari tujuh perintah harian KSAD kala itu Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Namun, lahirnya program utama TNI AD itu tidak lepas dari kerja keras Letjen Maruli. Berawal dari keberhasilan penyediaan air bersih di kawasan Kupang, Maruli melihat masalah yang sama ditemukan pula hampir di seluruh wilayah Indonesia.

"Jadi dulu saya pikir cuma NTT, ternyata NTB banyak perlu, sampai Bali juga banyak kesulitan, daerah Karangasem banyak kurang air, saya kan juga dari Jabar tahu jugalah daerah sekitar Sukabumi juga kesulitan air," ungkap Letjen Maruli, sebagaimana dikutip, Minggu (5/11).

Maruli Simanjuntak (Foto: Istimewa)

Lahirnya 'Bapak Air'

Miris melihat kondisi itu, Maruli yakin sumber daya prajurit dan markas TNI AD yang tersebar di seluruh Indonesia sebetulnya dapat berbuat sesuatu mengatasi masalah ketersediaan air bersih di tanah air. Atas dasar itu, dia lalu menghadap KSAD coba menawarkan solusi.

"Jadi saya menghadap ke KSAD, saya bilang, 'Pak, ini jadi program Angkatan Darat saja', beliau setuju, sekarang udah jadi program TNI AD Manunggal Air," kenang mantan Komandan Paspampres periode 2018-2020 itu.

Alhasil, usulan Maruli itu mendapat lampu hijau hingga akhirnya Program TNI AD Manunggal Air resmi dicanangkan KSAD Jenderal Dudung pada Maret 2022. Belum genap dua tahun berjalan, saat ini Kostrad sudah membangun sebanyak ratusan titik air di seluruh pelosok nusantara.

Tercatat sedikitnya, saat ini ada kurang lebih 200 ribu lebih kepala keluarga atau 550 ribu jiwa dari Aceh sampai Merauke yang terbantu dengan adanya program TNI AD Manunggal Air. Atas pencapaian itu, publik sendiri akhirnya sampai menyematkan julukan sebagai 'Bapak Air' kepada Letjen Maruli.

Baca Juga

Jadi Pangkostrad, Menantu Luhut Mayjen Maruli Punya Harta Puluhan Miliar

Maruli Simanjuntak Foto: Istimewa

Dari Kupang Menyebar ke Pelosok Negeri

Awal lahirnya Program TNI AD Manunggal Air, Letjen Maruli bersama Kostrad mulai membantu membangun saluran air bersih di kawasan Kupang, NTT. Pangkostrad melihat lewat program ini sejatinya TNI dapat membantu program pemerintah mengatasi persoalan kemiskinan dan stunting.

Pasalnya, lanjut Maruli, masalah kemiskinan, stunting, dan lahan yang tidak bisa dikelola dengan baik di kawasan kupang karena faktor tidak tersedianya air bersih.

"Kita mulai itu di daerah Kupang ya NTT saya lihat itu masalah anak-anak kecil itu udah keliatan kurang gizi,” ungkap akmil lulusan 1992, yang digadang-gadang sebagai calon Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) baru itu.

Pertama yang dibangun saat itu di Kupang menggunakan saluran pipa HDPE, masing-masing sepanjang 500 meter ke arah asrama prajurit dan ke permukiman warga. Ternyata, masyarakat setempat antusias menyambut program air bersih yang dilaksanakan Kostrad itu, sekaligus turut meningkatkan kesejahteraan hidup warga.

3 Metode yang Dipakai

Program TNI Manunggal Air sendiri meliputi tiga metode yaitu metode gravitasi, pompa hidram, dan sumur bor. Pertama paling sederhana metode gravitasi. Teknik ini digunakan mana kala posisi penduduk berada di bawah sumber air.

Adapun, metode pompa hidram digunakan ketika masyarakat berada di atas sementara sumber air dibawah. Pompa hidram ini mampu mengalirkan air dari bawah ke atas tanpa menggunakan listrik dan akan mengalir nonstop.

Apabila ke dua metode masih tidak bisa diterapkan, maka terakhir digunakan maka metode ketiga sumur bor. Sebelum membor air di daerah itu terlebih dahulu dideteksi kandungan air dalam bumi menggunakan alat geo listrik. Alat ini bisa mensonar posisi air sampai kedalaman 500 meter, tetapi selama ini cukup diangka paling dalam 100 meter.

Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak

Terbaru, Kostrad kini tengah melaksanakan pembuatan dan membangun titik-titik air bersih di Wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat. lokasi yang sudah berhasil dibangun ada 7 Titik air bersih yang berada di wilayah Sorong Papua Barat. Jumlah penduduk yang sudah menikmati bantuan air bersih di Sorong kurang lebih 365 KK dan 1.628 jiwa.

Efek keberhasilan Program TNI AD Manunggal Air memang cukup luar biasa. Tak hanya mampu mengatasi masalah kekurangan air bersih warga, tapi juga mengatasi masalah stunting dan kemiskinan, hingga memperbaiki ekosistem lingkungan.

"Memang efeknya begitu. Kita tidak sadar kalau dilihat-lihat efeknya ternyata ke sanitasi dan kemiskinan. Kemiskinan kalau sudah ada air lingkungan bisa tumbuh-tumbuhan bisa hidup, binatang juga bisa hidup. Jadi efek dari air ini sangat banyak sekali," ungkap Letjen Maruli. (New)

Baca Juga

Keputusan Jenderal Andika Tunjuk Mayjen Maruli Jadi Pangkostrad Dinilai Tepat

Sentimen: positif (100%)