Sentimen
Negatif (98%)
5 Nov 2023 : 21.13
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Anis Matta : Jokowi Setuju Koalisi Besar, tetapi PDI-P Tiba-tiba Deklarasi Ganjar Capres

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

5 Nov 2023 : 21.13
Anis Matta : Jokowi Setuju Koalisi Besar, tetapi PDI-P Tiba-tiba Deklarasi Ganjar Capres

KNews.id – Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menceritakan kronologi bagaimana koalisi besar bisa gagal terbentuk pada pertengahan 2023. Anis mengatakan, saat itu, PDI Perjuangan tiba-tiba mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres. Dia menyebutkan, ide koalisi besar yang telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo ini gagal diwujudkan.

 Nasdem: Kadang yang Obesitas Banyak Penyakitnya Mulanya, Anis mengaku mengusulkan kepada Jokowi agar merangkul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada tahun 2019. Dia menilai, legacy Jokowi ketika sudah tidak menjabat Presiden lagi bukan infrastruktur, melainkan konsolidasi elite politik.

“Saya waktu itu usulkan ke Pak Jokowi supaya rangkul Pak Prabowo, ‘legacy Bapak yang paling besar itu nanti bukan infrastruktur, tapi konsolidasi elite’. Jadi, legacy Pak Jokowi saya bilang, ‘Pak, bukan infrastruktur. Tapi legacy-nya adalah rekonsiliasi politik, itu konsolidasi elite’.

Nah, ini terjadi,” ujar Anis. Anis menjelaskan, ketika Prabowo dirangkul masuk ke kabinet pada 2019, itu adalah peristiwa yang luar biasa. Pasalnya, Prabowo dan Jokowi sama-sama menghadapi perbedaan pemikiran para pengikutnya.

Kini 4 Parpol Koalisi Pemerintah Dukung Prabowo “Pak Prabowo tentu kalau tengok balik ke pengikutnya pasti dia pikir, ‘saya dituduh pengkhianat ini’. Pak Jokowi juga kalau dia tengok ke pengikutnya dia juga pikir, ‘terus ngapain kita bertengkar selama ini, capek-capek kan. Habis itu gabung lagi’,” tuturnya. Menurut Anis, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo membawa berkah bagi Indonesia.

Sebab, pada tahun 2020 awal, pandemi Covid-19 mulai masuk Indonesia. Dia tidak terbayang jika Prabowo dan Jokowi masih berseberangan di momen pandemi Covid-19. “Oposisi akan memanfaatkan Covid sebagai alat untuk menjatuhkan pemerintah, dan sangat mungkin itu terjadi,” ucap Anis. Kemudian, Anis loncat ke bulan Februari 2023. Saat itu, dirinya bertemu dengan Jokowi.

Anis mengaku mengusulkan agar rekonsiliasi ini perlu dilanjutkan ke depannya. Caranya, kata dia, adalah dengan mewariskan suatu koalisi besar pada Pemilu 2024. Masalahnya, pemerintahan Jokowi sudah agak pecah saat itu karena Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan.
(Zs/Kmps)

Sentimen: negatif (98.1%)