Sentimen
Positif (100%)
4 Nov 2023 : 10.32
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: salat Jumat

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Anies: Simalungun Jadi Contoh Toleransi untuk Indonesia

4 Nov 2023 : 10.32 Views 3

Sumutpos.co Sumutpos.co Jenis Media: News

Anies: Simalungun Jadi Contoh Toleransi untuk Indonesia

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan kembali melanjutkan safari kebangsaannya di Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, dan Asahan. Mengawali kegiatannya, Anies ngopi bareng dengan para pendeta di Kedai Kopi Kok Tong, Jalan Sutomo, Pematangsiantar, Jumat (3/11) pukul 06.25 WIB. Pertemuan ini mendiskusikan bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan.

Anies tiba di Kota Pematang Siantar pada Kamis (2/11) malam, dan menginap di Hotel Sapadia. Anies datang ke Kedai Kopi Kok Tong mengenakan kaos biru bergambar Becak BSA bertuliskan Siantar. Turun dari mobil, ia langsung dikerumuni warga yang berduyun-duyun datang untuk melihat langsung Anies Baswedan.

Akibatnya, arus lalu lintas di jalan protokol menjadi macet. Bahkan, penyambutan Anies dengan Tor tor Sombah pun sempat terganggu karena kerumunan warga. Ratusan simpatisan Anies mulai berdatangan. Teriakan “Anies Presiden” berulang kali terlontar.

Di dalam kedai kopi, Anies Baswedan ngobrol sambil ngopi bersama para tokoh masyarakat dan pendeta. Sekitar pukul 07.30 WIB Anies keluar dari kedai Kopi. Ia tersenyum melambaikan tangan kepada para simpatisan. “Saya berterima kasih kepada masyarakat Siantar yang telah menunjukkan antusiasme yang sangat luar biasa, sejak saya tadi malam tiba di sini,” kata Anies saat diwawancarai awak media di depan kedai kopi.

Ia mengaku senang melihat suasana Kota Pematangsiantar yang sejuk, apalagi setelah menginap satu malam di hotel Kota Siantar. Ia pun menjelaskan maksud kedatangannya ke Pematang Siantar, untuk bertemu para pendeta. “Kita mendiskusikan bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan, memberikan kesetaraan. Dengan prinsip keadilan dan kesetaraan, banyak urusan yang dapat kita selesaikan,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Anies juga menyampaikan salah satu programnya jika nanti menjadi presiden, akan membuat stadion sepak bola berstandar FIFA yang bertujuan meningkatkan potensi olah raga Indonesia. “Kami berencana membangun stadion berstandar FIFA di Sumatera Utara ini, sehingga kita nanti akan punya tempat kegiatan untuk olahraga, tapi nanti juga bisa dipakai untuk kegiatan seni dan budaya dan juga keagamaan. Nanti tempatnya kita atur,” imbuhnya.

Sementara Ketua Partai NasDem Kota Pematangsiantar F Siahaan mengatakan, kehadiran Anies Baswedan ke sejumlah wilayah Sumatera Utara dalam rangka safari kebangsaan sekaligus bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh agama. “Jadi beliau bukan dalam rangka kampenye. Tapi hanya silaturahmi,” ujarnya.

 

Dapat Dua Cenderamata

Usai dari warung kopi, sekitar pukul 07.30 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan ke Parsulukan Serambi Babbussalam di Nagori Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupten Simalungun. Di sana, Anies mendapat dua cenderamata yang berharga dari Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Ahmad Sabban Rajagukguk dan Mantan Bupati Simalungun, JR Saragih.

Anies mengatakan, cenderamata yang diberikan Tuan Guru Batak adalah Imamah seperti yang digunakan Pangeran Diponegoro. Sedangkan hadiah yang diberikan JR Saragih berupa Kain Ulos Kerajaan dan Topi Gotong Simalungun. “Ini sebuah kehormatan. Jadi, saya bawa pulang dua-duanya. Saya buat ini sebagai kenangan bahwa di tanah ini tumbuh subur perasaan kebersamaan, tumbuh subur suasana saling menghormati dan saling menghargai,” kata Anies didampingi Istrinya Hj Fery Farhati Ganis saat menyampaikan kata sambutan di depan puluhan ribu pendukungnya.

“Sungguh sebuah kehormatan. Ini kali pertama kami menginjakkan kaki di Simalungun. Tapi ini bukan kali terakhir untuk berada di tempat ini. Ini adalah perjumpaan awal yang semoga akan bisa berkelanjutan di masa akan datang,” tambahnya.

Anies mengatakan, di tempat ini ada toleransi dan keteduhan. Sebab, persulukan TGB bisa berdampingan dengan gereja. Kemudian kerukunan umat pun juga terjalin. “Bagaimana umat Nasrani hidup berdampingan dengan Muslim dalam suasana ketenangan, keteduhan dan kedamaian. Simalungun ini contoh untuk Indonesia,” katanya.

Menurut Anies, kondisi itu bukan hanya sekadar teori dan bukan di atas kertas. Ini sudah menjadi kenyataan. InsyaAllah kondisinya akan terus seperti ke depannya. “Ini seperti saya sampaikan tadi. Jadi contoh dan teladan. Ibu-bapak semuanya mari kita terus jaga suasana keteduhan ini. Sambil kita ikhtiarkan perubahan untuk Indonesia yang lebih adil. “Semua yang ingin kita dapatkan kita jawab dengan AMIN. Ingin lebih sejahtera, ingin lebih makmur dan ingin lebih adil? Kali ini AMIN saja jawabnya. Semoga itu jawaban untuk Indonesia kita.,” ucap Anies.

Kemudian Anies menitipkan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga keteduhan dan ketenangan di tanah ini. “Doakan kami untuk bisa menjaga amanah ini dengan baik,” katanya.

Selanjutnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendeta, pastor dan ulama karena telah menjadi penjaga keteduhan umat di sini. “Semoga pelajaran penting dari Simalungun ini akan menjadi hikmah bagi kita semua di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Usai bersilaturahim dengan TGB Syekh Ahmad Sabban Rajagukguk dan masyarakat Simalungun, Anies dan rombongan melanjutkan perjalan ke Kabupaten Asahan. Di sana, Anies didaulat menjadi Khatib Salat Jumat di Masjid Agung H Achmad Bakri Kisaran.

Tiba di pintu masuk masjid, Anies langsung disambut antusias masyarakat, sehingga membuat personel Polres Asahan dan Satpol PP Asahan kewalahan mengamankan massa. “Anis Presiden Kita , Anis pasti menang,” teriak Linda, sembari mengendong anaknya, menerobos kerumunan massa dari kalangan muda dan para orang tua hingga ibu-ibu yang berupaya menyalam Anis.

Selain manjadi Khatib, Anies juga mengunjungi sekolah Al Washliyah yang ada di Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan untuk bersilaturahmi. Tokoh masyarakat Asahan H Titin mengatakan, kedatangan Anies sudah lama ditunggu masyarakat Asahan, karena Anies menjadi inspirasi. “Sesungguhnya yang sedang kita perjuangkan bukan untuk kepentingan kelompok, tapi kepentingan masyarakat,” ujar Titin.

 

Ribuan Milenial Tebingtinggi Rela Berdesakan

Sebelumnya, Kamis (2/11) malam, Anies Baswedan bersilaturahim dengan para millenial di Kawan Coffe Kafe Jalan Dipanegara, Kota Tebingtinggi. Ribuan kaum milenial dan masyarakat tampak hadir 5 jam sebelum kedatangan Anis di Kawan Coffe. Kedatangan ribuan warga tidak bisa dibatasi panitia dari Partai Nasdem Kota Tebingtinggi di bawah pimpinan Oki Doni Siregar.

Tidak hanya kaum millenial, ibu-ibu juga ikut berdesakan di lokasi. Mereka mengaku sangat mengidolakan Anies Baswedan, dan berharap Anies bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. “Sosoknya ganteng, ramah, dan pintar. Ini yang membuat kami kaum ibu-ibu percaya, Pak Anies akan menjadi Presiden kita dan mengubah nasib bangsa Indonesia menjadi lebih baik,” kata Rodiah (56), warga Jalan Gatot Subroto Kota Tebingtinggi yang mengaku sudah menunggu Anies sejak pukul 18.00 WIB.

Sebelumnya, Anies didampingi Calon Anggota DPR RI dari Partai Nasdem Rahudman Harahap, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Tebingtinggi Oki Doni Siregar, dalam orasi politik berjanji akan memberikan perubahan bagi bangsa Indonesia ke depan. Anies mengatakan, kedatangannya ke Kota Tebingtinggi untuk menjalin silaturahim dengan kaum milenial dan seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi untuk membawa kebaikan Indonesia kedepan.

Ketua Partai Nasdem Kota Tebingtinggi, Oki Doni Siregar mengatakan, kedatangan rombongan Anies Baswedan ke Kota Tebingtinggi untuk memenuhi undangan kaum milenial di Kota Tebingtinggi. Oki mengaku, dirinya tidak menyangka kalau yang hadir hampir mencapai ribuan orang.

“Undangan kami sebar hanya di kalangan milenial dengan jumlah sekitar 400 orang. Tapi yang hadir membludak hingga ribuan orang, sehingga aula Kawan Coffe penuh sesak. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Anies yang sudah membawa kesejukan dengan salam perubahan bagi Bangsa Indonesia ke depan, baik kepada milenial dan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (gus/mag-7/dat/ian/adz)

Sentimen: positif (100%)