PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin buka suara soal Amien Rais Syndrome yang dinilai mengancam Anies Baswedan dan dirinya di kontestasi Pilpres 2024.

Cak Imin menganggap Amien Rais Syndrome itu sebagai masukan untuk pihaknya agar bekerja lebih keras.

"Saya kira untuk menjadi masukan ya, agar seluruh kader partai dan relawan bekerja keras," ujar Cak Imin dalam acara Pelantikan Pengurus Besar Anak Muda Indonesia di Jakarta Pusat pada Kamis, 2 November 2023.

Baca Juga: Daftar Artis yang Dukung Anies Baswedan-Cak Imin di Pilpres 2024

Kondisi Amien Rais Syndrome itu, bagi Cak Imin, adalah tantangan berat yang harus dihadapinya bersama Anies. Apalagi, mereka harus berhadapan dengan pasangan calon yang juga tak bisa dianggap sebelah mata.

"Tantangan kita berat, musuhnya ngeri-ngeri," tutur dia.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyinggung pernyataan analis politik sekaligus Direktur Political Marketing Consulting Eep Saefulloh Fatah soal Anies Baswedan.

Baca Juga: Amien Rais Syndrome Mengancam Anies Baswedan-Cak Imin, Apa Itu?

"Saya agak terkesan dengan Mas Eep Saefulloh Fatah ketika bilang hati-hati ada Amien Rais Syndrome kepada Mas Anies ketika reformasi Pak Amien melambung sekali," ujarnya saat mengisi diskusi di Gedung DPR, Jakarta pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Mardani menjelaskan, istilah itu merujuk pada fenomena elektoral Amien Rais pada Pilpres 2004. Saat itu, popularitas Amien yang begitu tinggi tak berbanding lurus dengan perolehan suaranya.

"Ketika reformasi Pak Amien itu melambung sekali, yang hadir penuh tapi ketika Pemilu 2004 cuma dapat 14 persen," katanya.

Amien Rais hanya mampu mengeruk 14,66 persen suara, jauh tertinggal dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan 33,57 persen, Megawati Soekarnoputri 26,61 persen, dan Wiranto 22,15 persen.

Baca Juga: Kata Pengamat Soal Bio Media Sosial Cak Imin, Mahfud MD, dan Gibran, Singgung Soal Humor dan Kebiasaan

Menurut survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 16-18 Oktober 2023, elektabilitas pasangan Anies dan Cak Imin berada di angka 19,6 persen, paling bontot dibandingkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming 35,9 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 26,1 persen.

Survei LSI Denny JA pada 4-12 September 2023 mencatat elektabilitas Anies-Cak Imin 15 persen. Sedangkan Prabowo-Gibran dengan 39,3 persen dan Ganjar-Mahfud dengan 36,9 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia juga merinci hal serupa, pasangan Anies-Cak Imin meraup elektabilitas 23,7 persen. Prabowo-Gibran unggul dengan 36,1 persen dan Ganjar-Mahfud 33,7 persen.***