Menkominfo Klaim Situs Kemhan Tak Diretas, Roy Suryo Sebut Pernyataan Budi Arie Setiadi Bikin Malu-maluin
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pakar Telematika, Roy Suryo, menantang Menkominfo, Budi Arie Setiadi yang membantah situs Kemhan bocor atau diretas.
Roy Suryo menilai pernyataan Budi Arie tidak mewakili sebagai seorang Menkominfo. Bahkan pernyataan Menkominfo yang mengklaim situs Kemhan tidak diretas sangatlah ngawur.
"Jelas- jelas ada Hacker bernama Two2 di web BreachForums yang menawarkan 1,67 TeraByte data dari situs kemhan.go.id," kata Roy kepada Pojoksatu.id, Jumat (3/11/2023).
Mantan olah raga era Presiden SBY ini mengingatkan Menkominfo agar tidak sembarang mengeluarkan pernyataan ngaco. Menkominfo Budi Arie Setiadi disarankan kasus peretasan situs Kemhan itu sebaiknya diserahkan kepada pakar dan ahlinya.
"Sorry saudara Menkominfo, sebaiknya kalau tidak faham mending serahkan staf atau ahlinya saja, agar statemennya tidak malu- maluin begini," tegasnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sebelumnya membantah dugaan peretasan dan kebocoran data situs Kementerian Pertahanan.
Menurut Budi Arie, kabar tersebut hanya sekadar isu belaka. "Kebocoran apa? Apa yang mau dibocorin, sih," kata Budi Arie, Kamis (2/11/2023).
Isu kebocoran situs Kementerian Pertahanan muncul di media sosial X, Rabu, 1 November 2023.
Dalam ulasannya, pengguna X dengan nama akun @stealthmole_int menyampaikan bahwa seorang hacker atau peretas mengaku berhasil meretas situs Kementerian Pertahanan.
Hacker itu lantas menjual dokumen rahasia dan sensitif dari web tersebut di pasar gelap.
Sebagai buktinya, kata akun tersebut, hacker itu membagikan tangkapan layar dan menegaskan bahwa server tersebut berisi sekitar 1,64 TB data.
Ia juga mengatakan, analisis tangkapan layar itu, tidak menutup kemungkinan bahwa hacker memang mengakses situs tersebut.
Akun tersebut belum bisa memastikan bagaimana cara hacker menembus situs Kementerian Pertahanan.
Namun, kata dia, salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah melalui penggunaan akun yang dibocorkan malware stealer.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa sekitar 1.484 dokumen atau data yang berhubungan dengan Kementerian Pertahanan, tersekspos di web pasar gelap karena malware Stealer," ujar @stealthmole_int, dikutip , Kamis, 2 November 2023. (pojoksatu/fajar)
Sentimen: negatif (94.1%)