Sentimen
Negatif (99%)
1 Nov 2023 : 19.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

Fahri Hamzah Duga Ada Pihak yang Marah karena Gibran Lepas dari Genggamannya

2 Nov 2023 : 02.32 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Fahri Hamzah Duga Ada Pihak yang Marah karena Gibran Lepas dari Genggamannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menduga, ada pihak yang marah karena Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memilih menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Ia mengatakan, pihak tersebut naik pitam karena merasa Gibran merupakan figur yang penting di internalnya.

“Mungkin kemarahan itu sebab karena katakanlah tiba-tiba ada kartu Mas Gibran, yang kartu ini sangat penting sekali, tetapi lepas dari tangan mereka, itulah kemarahan-kemarahan yang tidak bisa kita berargumen dengan nalar sistem,” ujar Fahri di YouTube Gelora TV, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Di Balik Layar Lobi-lobi Gibran Cawapres Prabowo

Fahri tak menyebut siapa pihak yang dianggapnya tengah menunjukkan kemarahan itu.

Namun, ia mengatakan, salah satu narasi yang dimunculkan oleh pihak-pihak tersebut yakni politik dinasti.

Padahal, menurut dia, politik dinasti tak relevan di Indonesia yang menganut sistem demokrasi.

“Dalam demokrasi, doktrinnya adalah mustahil dalam demokrasi ini satu orang mengontrol semua permainan,” ucap dia.

Ia pun menilai, pihak yang marah itu saat ini merasa berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Nusron Wahid: Kalau PDI-P Mau Pecat Gibran Ya Monggo, Tak Usah Melankolis


Padahal, sebelumnya selalu bersama Jokowi hampir 10 tahun kepemimpinannya.

“Saya sering mengatakan, eh ke mana itu partai-partai yang besar yang selama ini bersama Presiden, ada dalam satu kubu. Kok tiba-tiba diujung seolah olah berbeda jauh, menurut saya ini adalah kemarahan, tidak bisa dilogikakan,” papar dia.

Terakhir, Fahri menyatakan, kemarahan pihak tertentu itu merupakan fakta politik yang harus dihadapi.

Ia optimistis bakal calon presiden (bacapres) dan bacawapres KIM, Prabowo Subianto dan Gibran bisa melalui situasi politik saat ini dan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Begitu Mas Gibran muncul sebagai kartu yang signifikan dahsyat, akibatnya banyak orang marah. Tapi bahwa Prabowo-Gibran adalah simbolisasi dari idealnya kepemimpinan yang akan datang,” ujar dia.

Baca juga: Dukung Gibran, Ketua Umum Parpol Dalam Tekanan?

Saat ini, sejumlah elite PDI-P terus memberikan narasi kritis atas majunya Gibran sebagai bacawapres Prabowo.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto misalnya, mengaku kecewa karena Jokowi dianggap telah meninggalkan PDI-P.


Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menyatakan Gibran sebenarnya dipersiapkan menjadi calon pemimpin masa depan tapi terburu-buru untuk mengambil keputusan politik saat ini.

Ia menuturkan, langkah politik Gibran diambil dengan cara mengganggu konstitusi.

Sebab, keputusan Gibran menjadi pasangan Prabowo diambil setelah MK menyatakan usia capres-cawapres adalah 40 tahun atau pernah menjabat sebagai pejabat publik yang dipilih melalui pemilihan umun (pemilu).

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (99.9%)