Sentimen
Negatif (92%)
31 Okt 2023 : 20.32
Informasi Tambahan

BUMN: PDAM

Hewan: Ayam

Kab/Kota: bandung, Bogor, Tasikmalaya, Sukabumi

Kasus: stunting

Tokoh Terkait
Syarifah Sofiah

Syarifah Sofiah

Angka Stunting di Kota Bogor Turun, Pemkot Kucurkan Anggaran di APBD 2024

31 Okt 2023 : 20.32 Views 3

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Angka Stunting di Kota Bogor Turun, Pemkot Kucurkan Anggaran di APBD 2024

JABAR EKSPRES – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, angka kasus stunting di Kota Bogor mengalami penurunan hingga 500 kasus.

Ia menyebut, hal itu berdasarkan hasil penimbangan sekitar 80 persen anak-anak pada Agustus 2023 lalu. Dimana sebelumnya berada diangka 2.300 turun menjadi 1.800 kasus.

Syarifah menjelaskan, capaian penurunan angka stunting Kota Bogor merupakan hasil kolaborasi dan kontribusi semua pihak, tidak hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

BACA JUGA: Sebut Alami Penurunan, Dinkes Jabar Sebut Stunting Jabar Masih Tertinggi di Tasikmalaya, Bandung, dan Sukabumi

“Turunnya angka tersebut sebagai upaya yang luar biasa hasil kolaborasi dan kontribusi semua elemen di Kota Bogor,” katanya dikutip Selasa, 31 Oktober 2023.

Dalam penanganan stunting, Pemkot Bogor melibatkan aparatur sipil negara (ASN) Kota Bogor dalam program ASN Penting-Lur.

Setiap bulan, sambung dia, para ASN Kota Bogor turus berpatisipasi dalam gerakan percepatan penanganan stunting dengan menyumbangkan telur ayam seberat 1,5 kilogram bagi anak-anak di Kota Bogor.

Menurutnya, dengan diberikan protein secara kontinu tersebut bisa mengurangi stunting atau meningkatkan berat badan serta tinggi anak-anak.

“Adapun untuk PR (Pekerjaan Rumah) yang jumlahnya kurang lebih sekitar 1.000-an, akan diupayakan melalui kolaborasi dengan para komunitas,” jelasnya.

Namun demikian, kata Syarifah, untuk tahun 2024 akan dianggarkan di APBD Kota Bogor. Sementara untuk angka risiko stunting sendiri jauh lebih besar, yaitu 20 ribuan.

“Di satu sisi kita harus turunkan dulu yang stunting mengingat waktunya hanya dua tahun, kalau terlambat atau tidak tertangani akan berdampak pada yang lainnya, salah satunya perkembangan otaknya akan terhambat,” paparnya.

Syarifah menegaskan, untuk keluarga yang masuk ke dalam kategori berisiko jangan sampai menambah kembali angka stunting Kota Bogor.

BACA JUGA: PKK Bogor Bersama PDAM Tirta Kahuripan Sebar 60 Butir Telur Upaya Atasi Stunting

“Karenanya ibu hamil, calon pengantin (catin), anak-anak di bawah dua tahun harus dari awal diberikan treatment agar tidak masuk stunting,” dorongnya.

Ia menambahkan, untuk keluarga risiko stunting, pemerintah pusat memberikan bantuan melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), di antaranya sembako, ayam, dan telur.

Sentimen: negatif (92.8%)