Sentimen
Negatif (57%)
29 Okt 2023 : 08.29
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kasus: Teroris

Erdogan: Hamas Bukan Organisasi Teroris, Tapi Mujahidin yang Mempertahankan Tanah Mereka!

29 Okt 2023 : 08.29 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Erdogan: Hamas Bukan Organisasi Teroris, Tapi Mujahidin yang Mempertahankan Tanah Mereka!

KNews.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meredefinisi narasi global mengenai Hamas dalam pidato yang disampaikan di parlemen Turki .Menggarisbawahi perbedaan pandangan antara Turki dan Barat, termasuk Israel, Erdogan menyatakan bahwa Hamas bukanlah organisasi teroris tetapi kelompok pembebasan.

Dalam pidatonya di pertemuan faksi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK), Erdogan menyatakan, “Hamas bukanlah organisasi teroris, mereka adalah sekelompok mujahidin yang mempertahankan tanah mereka,” sebuah pernyataan yang mendapat tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Erdogan juga mengumumkan pembatalan kunjungan kenegaraan ke Israel, dengan alasan perang yang ia sebut “tidak manusiawi.”

“Kami punya proyek untuk pergi ke Israel, tapi dibatalkan, kami tidak akan pergi,” ucapnya, menambahkan urgensi untuk gencatan senjata antara pasukan Israel dan Palestina.

Presiden Turki tersebut mengadvokasi aksi kolektif dari negara-negara Muslim dan menyerukan kepada kekuatan dunia untuk menekan Israel agar menghentikan serangan. Selain itu, Erdogan juga membahas tentang Rafah, pintu perbatasan antara Mesir dan Gaza, yang menurutnya harus tetap terbuka untuk bantuan kemanusiaan.

Kritik Erdogan terhadap Israel bukan hal baru. Ia sebelumnya telah menyuarakan pandangannya pada 11 Oktober 2023, mengatakan, “Israel tidak boleh lupa bahwa jika mereka bertindak seperti sebuah organisasi, bukan sebagai negara, maka pada akhirnya mereka akan terlihat seperti sebuah organisasi.”

Dalam konteks pertukaran sandera, Erdogan menggarisbawahi kebutuhan untuk menyelesaikan isu ini secepatnya. Laporan menyebutkan ada lebih dari 200 warga Israel yang disandera oleh Hamas sejak serangan pada 7 Oktober.

Presiden Erdogan memanfaatkan pidatonya ini untuk mereposisi Turki dalam peta geopolitik Timur Tengah, terutama dalam hubungannya dengan Israel dan Palestina. Dengan tindakan dan pernyataan ini, Erdogan tidak hanya memperjelas pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina tetapi juga semakin menjauhkan Turki dari perspektif Barat mengenai masalah ini.  (Zs/GLR)

Sentimen: negatif (57.1%)