Sentimen
Negatif (99%)
29 Okt 2023 : 00.56
Tokoh Terkait

Sura Dira Jayaningrat Lebur Dining Pangastuti

29 Okt 2023 : 00.56 Views 2

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Sura Dira Jayaningrat Lebur Dining Pangastuti

Oleh : Sutoyo Abadi 

KNews.id – Backstabber secara sempit berarti pengkhianat,  makna lain orang-orang yang dekat denganmu namun melakukan hal yang cerdik untuk mencelakakan atau menjatuhkan mu.

Seorang pengkhianat,  tidak punya rasa malu, tidak pandai berbalas budi dan berterimakasih. Prilakunya “Adigang, adigung, adiguna” .Trahing garong, rembesing kasturi, turasing kere. Kere nurani, kere intelektual, kere adab dan budi pekerti.

Seniman / budayawan _”Ir. KPH. Adipati, Bagas Pujilaksono Widyakanigara Hamengkunegara, Ph.D., memberi sanepo kalau Sang Pengkhianat  kemana-mana ditemani si Mbilung: laki-laki cebol, penjilat, nepotis, oportunis, dan pembisik sesat. Si Mbilung kemana-mana jalan di belakang Sang Pengkhianat, dengan kepala ndhangak, karena cebol; cebol fisik, cebol nurani, cebol etika dan moral dan cebol nalar

Prilakunya seperti orang kalap,  segala tindak-tanduknya semata hanya didorong oleh hawa nafsu “nafsu berkuasa”_. Sehingga, etika, moral dan nilai-nilai kepatutan, ditabrak seenaknya sendiri. _”Mbeguguk Ngutho Waton – rumongso sarwa bener lan pener”

Seorang Presiden yang berwatak penghianat dipastikan energinya  akan menyatu dengan kekuatan dan energi pengkhianatan dan penjahat negara .

Tidak akan mengenal etika, moral, nilai nilai kepatutan terbenam dalam pikiran dan otaknya hanya meraih dan mempertahankan kekuasaan. Tidak kenal balas budi. Selain nafsu akan memangsa siapapun yang menghalangi  kekuasaannya.

Watak kemanusiaannya berubah menjadikan watak iblis tidak lagi punya nurani dan dididik untuk berbudi pekerti luhur, sopan santun, beretika dan bermoral.

Sesanti Jawa bisa didekatkan _*kere munggah bale, cirinya milik nggendhong lali, lali purwa duk siro”_. Lali, jaman dhedhep-dhedhep ketika ingin jadi penguasa. Dan setelah meraih kekuasaan  berkhianat.

“Becik ketitik ala ketara”_.  _”Watuk ana obate, watak digawa mati” , watak pengkhianat tiba saatnya akan munculnya kepermukaan dari wataknya yang hanya mengikuti kenikmatan kekuasaan dan gemerlap dunia.

Sang pengkhianat  kehilangan rasa malu, etika dan moral. Ketika  menjadikan semua keluarganya harus pegang kendali kekuasaan sekalipun jauh dari kepantasan, kepatutan hanya bertumpu _”mumpung berkuasa”_.

“Politik Dinasti” adalah kejahatan atas demokrasi, pengkhianatan atas amanah rakyat, karena terang-terangan merampok hak rakyat dalam mendapatkan pemimpin yang mumpuni dengan kemampuan melihat jauh ke depan. Bukan calon pemimpin karbitan hasil manuver politik dinasti,

Sang pengkhianat bener bener tidak menyadari sedang melakukan “Politik pembusukan” menggali kuburnya sendiri ahirnya akan membusuk.

Saat ingin sedang terjadi di tanah air kita, bahkan dalam cerita ghaib , dari beberapa sesepuh tanah Jawa yang bersangkutan akan menanggung hukum karma yang sangat besar dan berat. Sebagai respon alam atas perilaku buruknya.

“Sura dira jayaningrat lebur dining pangastuti, segala sifat keras hati, picik, angkara murka dan penghianat nya akan  di hancurkan dengan kekuatan yang kebijaksana, lembut, dan kesabarannya” (Zs/NRS)

 

Sentimen: negatif (99.7%)