Konstitusi telah mengatur masa jabatan presiden maksimal 2 periode.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Ketua DPP PDIP Puan Maharani menepis kabar Presiden Jokowi pernah meminta masa jabatan presiden tiga periode kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Puan menekankan konstitusi telah mengatur masa jabatan presiden maksimal dua periode. Dia menegaskan semua kader PDIP, termasuk Jokowi sangat memahami hal itu.

“Nggak pernah beliau (Presiden Joko Widodo) meminta untuk perpanjangan 3 periode. Yang bisa saya sampaikan bahwa sesuai dengan konstitusi jabatan Presiden itu adalah dua kali, 5 (tahun) kali 2 (periode), 10 tahun," kata Puan usai rapat bersama TPN Ganjar Presiden di Jakarta, Rabu (25/10).

Ade Armando Digugat PDIP Rp200 M, Kaesang: Kalau Mentok ya Kami Akan Coba Bantu

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Adian Napitupulu menyebut partainya sempat mendapat permintaan terkait perpanjangan masa jabatan presiden. Namun, PDIP menolaknya karena bertentangan dengan konstitusi.

Mulanya, Adian menyinggung kader PDIP yang berkali-kali meminta rekomendasi untuk berkontestasi politik. Sosok itu mengerucut ke Jokowi, presiden RI saat ini.

“Dulu ada yang datang kemudian meminta menjadi wali kota, dapat rekomendasi, dikasih. Minta lagi, dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi gubernur, minta rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi, dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi,” ujar Adian Napitulu dalam program Catatan Demokrasi yang ditayangkan tv One.

“Lalu ada lagi minta untuk anaknya dikasih lagi. Lalu ada lagi minta untuk menantunya dikasih lagi. Dikasihnya banyak benar,” lanjut Adian.

Seperti diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka merupakan kader PDIP yang menjabat wali kota Solo. Sementara menantu Jokowi, Bobby Nasution adalah wali kota Medan.

“Kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa. Ini masalah rakyat yang harus kita tidak bisa setujui. Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini,” tegasnya.