Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pemilu 2019
Tokoh Terkait
Konten Hoaks Deepfake Ancam Pemilu 2024, Menkominfo: Teknologi Semakin Canggih
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai masifnya penyebaran hoaks jelang Pemilu 2024.
Apalagi di era digital ini, penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake menjadi modus baru yang disalahgunakan untuk menyebar hoaks.
"Sekarang ada konten mukanya kamu, suaranya kamu, padahal bukan kamu. Tapi orang yang diomongin enggak tahu, terus marah, ya nanti orang-orang saling marah," ujarnya kepada wartawan pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Pemilu 2024 nanti, diakui Budi, berbeda dengan Pemilu 2019. Sebab pada 2019, teknologi AI deepfake belum secanggih seperti saat ini.
Baca Juga: Hoaks Pemilu Meningkat Hampir 10 Kali Lipat, Menkominfo: 454 Konten Kita Minta Take Down
"Kalau sekarang (teknologi AI deepfake) kan canggih banget, muka sama suara dipikir beneran orang," katanya.
Oleh karena itu, Budi meminta peran aktif masyarakat untuk turut melaporkan temuan adanya konten hoaks mengenai Pemilu 2024.
"Masyarakat kasih aja (lapor konten hoaks) ke saya, nanti saya cek," tutur dia.
Baca Juga: Masyarakat Kerap Disesatkan Berita Palsu, Menkominfo Beri 3 Kiat Tangkal Hoaks
Video Hoaks JokowiSebelumnya, beredar video yang menampilkan Presiden Jokowi berbicara dalam Bahasa Mandarin dengan fasih.
Usut punya usut, video itu ternyata konten rekayasa yang dibuat menggunakan teknologi AI deepfake. Aslinya, Jokowi tak berbicara dalam Bahasa Mandarin.
"Video tersebut merupakan hasil edit-an yang menyesatkan," kata Budi dalam keterangan tertulis pada Kamis, 26 Oktober 2023.
"Di-edit sedemikian rupa dengan teknologi artificial intelligence deepfake," sambungnya.
Video yang direkayasa itu berasal dari pidato Jokowi di kanal YouTube THE US - Indonesia Society (USINDO), dan diunggah pada 13 November 2015.***
Sentimen: positif (57.1%)