PDIP mengatakan bahwa kejadian Gibran ini membuat publik mengetahui bagaimana karakter seseorang.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, mengatakan status Gibran Rakabuming Raka secara de facto sudah berakhir. Hal itu dikarenakan Gibran tidak tegak lurus instruksi PDIP dan menjadi cawapres Koalisi Indonesia Maju.

Komarudin mengatakan bahwa kejadian ini membuat publik mengetahui bagaimana karakter seseorang.

"Pada akhirnya, melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, akhlak, karakter, dan perilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan," Komarudin Watubun, dalam keterangannya, Kamis (26/10).

Isu Megawati Tepis Tangan Jokowi, Fahri Singgung Urusan Pribadi Jangan Jadi Persoalan Politik

Komarudin lalu membandingkan dengan bakal cawapres Mahfud Md yang mendampingi Ganjar Pranowo.

"Kalau mau dibandingkan sesama calon wapres, siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakternya. Jadi tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah," katanya.

Komarudin mengatakan bahwa Gibran pernah dipanggil oleh PDIP karena bertemu dengan Prabowo Subianto di Solo. Saat itu, Gibran berjanji akan tegak lurus sesuai arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Saat itu, sebagai kader yang yunior, kami tidak menjatuhkan sanksi. Kami berikan nasihat untuk patuh pada aturan Partai. Saat itu Gibran menyampaikan terima kasih atas nasihatnya dan sebagai kader muda berjanji akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu Ketua Umum," katanya.

Komarudin mengatakan bahwa secara de facto keanggotaan Gibran di PDIP sudah berakhir.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM)," kata Komarudin.