Minta Polemik Megawati-Jokowi Dihentikan, Fahri Hamzah: Semakin Kita Masuk, Semakin Tersiksa

28 Okt 2023 : 10.05 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Minta Polemik Megawati-Jokowi Dihentikan, Fahri Hamzah: Semakin Kita Masuk, Semakin Tersiksa

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah menanggapi kontroversi yang terjadi di antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.

Sejak terpilihnya Gibran Rakabuming Raka terpilih menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto terungkap awal mula keretakkan Jokowi dengan Megawati karena tidak dikabulkannya keinginan tiga periode hingga Megawati menepis tangan Jokowi di Rapimnas PDIP.

Fahri menyarankan agar persoalan pribadi tersebut tidak dijadikan polemik. Sebab menurutnya perbedaan gagasan, orientasi, dan ideologi itu menyebabkan tindakankan yang tidak fair.

"Jadi kita harus membuang soal-soal pribadi di situ. Harus platformnya adalah kebangsaan, platformnya adalah kepentingan nasional," ujar Fahri saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis 26 Oktober 2023.

Baca Juga: Din Syamsuddin Optimitis Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin: Haqqul Yakin

Terlebih kata Fahri, membanding-bandingkan jasa yang pernah dikeluarkan demi kepuasan seseorang.

"Siapa yang lebih berjasa, siapa yang menolong siapa, siapa yang membesarkan, itu nggak relevan itu, itu nggak boleh menjadi persoalan inti dalam politik kita," katanya.

Fahri pun berkaca pada pengalamnya saat masih bersinggah di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pengalaman konfliknya dengan para elite PKS saat itu, ungkap Fahri bahwa dirinya memberanikan diri untuk move on dengan demikian membentuka Partai Politik baru.

"Semakin kita masukkan itu sebagai problem pribadi semakin tersiksa kita dan semakin missleading (menyesatkan) karena pada dasarnya organisasi partai politik itu adalah organisasi merupakan tangga menunju negara," ujarnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Gibran Rakabuming adalah Simbol Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi

"Dan sekarang Alhamdulillah sudah jadi peserta Pemilu, santai aja, orang yang membaper-baperkan itu dan gagal move on jadi tersiksa karena pada dasarnya kan kita bertengkar dalam politik itu kan bukan karena soal pribadi," katanya.

Karena itu Fahri menekankan agar dalam politik diperlukan sebuah gagasan, dan ide. Sehingga dalam pengelola sebuah negara ini dengan program dan gagasan yang baik, bisa diwujudkan.

"Itu bisa terjadi pada orang-orang seperti mas Gibran dan lain-lain," katanya.

Akar konflik Jokowi dan PDIP

Sebelumnya Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Adian Napitupulu membeberkan asal mula persoalan Jokowi dan keluarganya terhadap PDIP yang disebabkan oleh hal sederhana.

Baca Juga: Pendukung Klaim Megawati Lahirkan Banyak Figur Berprestasi, Tak Ada Wajah Jokowi dan Hanya Ada Wajah Ganjar

Adian menegaskan, PDIP tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode dan menambah masa jabatan.

“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dikutip dalam keterangan resminya, Rabu 25 Oktober 2023.

Kemudian beredar juga viral video Megawati tampak mengempaskan tangan Jokowi beredar. Dalam video itu, Megawati tampak turun tangga bersama Jokowi dan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Tangan kiri Megawati digenggam Ganjar Pranowo, sedangkan tangan kanannya dipegang Jokowi. Namun, dalam video tersebut Ketua Umum PDIP itu terlihat melepaskan tangan kanannya dari tangan Jokowi.***

Sentimen: positif (49.9%)