Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Tokoh Terkait
Agus Subiyanto
Falah Amru
Panji Suminar
Gus Falah: Sejarah yang Erat antara PDIP dan NU Pengaruhi Elektabilitas Ganjar-Mahfud MD
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Umum (Sekum) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menilai, ada hubungan sejarah yang erat antara PDIP dengan warga Nadhlatul Ulama (NU). Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat tempat di kalangan warga nahdliyin.
Gus Falah mengungkapkannya saat mengomentari hasil survei dari Lembaga Alvara Research Center yang dilakukan pada periode 1-6 Oktober 2023. Lembaga tersebut merilis hasil survei terbaru soal suara pemilih dari kalangan NU terkait tiga bakal pasangan capres dan bacawapres.
Dalam survei yang melibatkan 1.517 responden tersebut, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 36,7 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 33,2 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,3 persen. Sementara pemilih NU yang belum memutuskan pilihan sebesar 13,8 persen.
Baca Juga: Profil Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kasad Baru Pengganti Dudung Abdurchman
Gus Falah mengatakan, faktor kesejarahan dan alasan sosiologis menyebabkan elektabilitas Ganjar-Mahfud kokoh di kalangan kiai dan santri NU. Menurutnya, hubungan sejarah antara kalangan nasionalis-religius sudah terjalin sejak lama, merentang sebelum Indonesia merdeka.
"Saat itu, PNI tidak kaget ada NU, begitu pula NU tidak kaget ada PNI. Sekarang pun, PDIP senang dan apresiasi keberadaan NU, NU pun begitu apresiasi adanya PDIP," ujarnya pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Hubungan baik PDIP-NU terlihat dalam berbagai kesempatan, ketika ada acara NU dan nahdliyin pasti ada kader PDIP yang datang. "Kondisi ini sama ketika ada tontotan jaranan, reog ada warga NU yang nonton," katanya.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menilai, silaturahmi antara PDIP dan NU terbilang hangat. Menurutnya faktor yang mendorong elektabilitas Ganjar-Mahfud di kalangan warga NU adalah kuatnya dukungan di akar rumput atau grassroots.
“Basis utama PDIP dan NU bertemu hingga di tingkat desa, dusun, dan perkampungan,“ tuturnya.
Baca Juga: Dampingi Rosan Roeslani, Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran
Strategi Ganjar-Mahfud Menarik Minta Warga NUPengamat politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Panji Suminar menilai, strategi politik yang dijalankan PDIP cukup bagus dengan memilih Mahfud. Pasalnya, Menkopolhukam tersebut merupakan NU kultural yang bisa menarik minat warga NU memberikan hak suara ke Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
"Jadi saya melihat, nanti warga NU yang Gusdurian itu akan ke Mahfud MD, dan NU yang garisnya PKB itu ke Muhaimin Iskandar. Jadi NU terpecah, dan ini akan menambah basis pemilih Ganjar nantinya," kata dia.
Namun menurut Panji, ada hal yang menarik untuk dicermati, yaitu sosok Mahfud MD juga akan menggerus basis massa Muhaimin Iskandar di Jawa Timur, serta mendapatkan minat pemilih dari kalangan menengah ke atas.
Hal itu dipandangnya akan menjadi bantuan signifikan bagi PDIP dalam memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Dengan catatan, Mahfud MD bisa meyakinkan masyarakat selama 3 bulan ke depan dengan cara yang benar-benar efektif.***
Sentimen: positif (99.6%)