Sentimen
Negatif (99%)
24 Okt 2023 : 20.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanah Abang

Tokoh Terkait

TikTok Shop Bakal Dilarang di RI, Pedagang: Mematikan Rezeki

24 Okt 2023 : 20.16 Views 3

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

TikTok Shop Bakal Dilarang di RI, Pedagang: Mematikan Rezeki
tirto.id - Salah satu pemilik toko kebaya, batik dan gamis di Pasar Tanah Abang, Shofi (23) mengaku kecewa jika TikTok Shop dilarang di Indonesia. Dia menilai rencana tersebut bisa mematikan usaha mereka.

"Kan lagi booming-booming-nya TikTok Shop, jadi kalau dihapus bisa mematikan rejeki orang-orang yang jualan di TikTok," katanya saat ditemui Tirto di Pasar Sentral Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

Dia mengklaim dagangannya lebih laris manis dijajakan lewat TikTok dibandingkan berjualan langsung di toko. Walaupun harus bersaing dengan pedagang lainnya.

"Lumayan ketimbang jualan langsung, kadang bisa kasih harga tinggi, kadang harus bersaing harga, cuma enaknya juga di TikTok enggak ada yang nawar," bebernya.

Tidak hanya Shofi, salah satu pedagang celana wanita, Fania (29) menuturkan, wacana tersebut bakal merepotkan para pedagang. Dia juga mengaku bakal kesulitan mencari pelanggan.

"Jadi kita harus bikin akun lagi, memulai dari nol lagi, cari followers lagi, susah jadinya," curhat Fania.

Wacana pelarangan TikTok Shop sebelumnya disampaikan Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki. Teten menolak platform asal Cina itu memonopoli media sosial di Indonesia. Penolakan ini juga telah dilakukan oleh negara lainnya seperti Amerika Serikat dan India.

"India dan Amerika Serikat berani menolak dan melarang TikTok menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan. Sementara, di Indonesia TikTok bisa menjalankan bisnis keduanya secara bersamaan," ungkap Teten dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9/2023).

“Ini namanya monopoli,” tegasnya.

Melalui keseriusannya, Teten telah meminta Kementerian Perdagangan segera merevisi Permendag Nomor 50/2020 yang saat ini hanya mengatur perdagangan di e-commerce, tapi belum mengatur perdagangan di social e-commerce.

Sentimen: negatif (99.8%)