Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, PLN
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
6 Jam Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Dicecar soal Karen Agustiawan
Tirto.id Jenis Media: News
"Pertanyaannya banyak. Saya lupa. Intinya, hanya ditanya terkait Bu Karen (eks Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan). Sudah hanya itu saja. Tadi lama karena saya baca dokumen-dokumen lama," ujarnya santai.
Ketika ditanya seputar Karen, Dahlan menolak untuk banyak berkomentar. “Enggak baiklah kalau saya bicarakan seperti itu.”
Dahlan menegaskan bahwa dalam pemeriksaan tersebut dirinya bukan diperiksa sebagai pengguna anggaran. "Enggak ada kaitannya (dengan penggunaan anggaran). Kalau di kementerian teknis mungkin begitu, menteri sebagai pengguna anggaran, Kalau di Kementerian BUMN kan enggak," urainya.
Dahlan juga mengatakan bahwa, ia sama sekali tidak mengetahui hal-hal teknis di PT Pertamina seperti pengadaan LNG. "Saya kan bukan direksi, bukan yang teknis sekali di perusahaan jadi saya enggak tahu banyak," ucapnya.
Kepada awak media Dahlan menjelaskan bahwa penyidik KPK tidak memintanya untuk menyerahkan berkas apapun untuk kepentingan penyidikan. "Mereka punya berkas lengkap," tuturnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, KPK belum mengagendakan pemeriksaan kedua untuknya. "Enggak tahu tuh. Enggak diberi tahu juga," ucapnya singkat.
Sebelum memeriksa Dahlan Iskan, KPK telah terlebih dahulu memeriksa Nur Pamudji (Direktur PT PLN periode 2011-2014), Dwi Soetjipto (Direktur Utama Pertamina periode 2014-2017), Nanang Untung (Senior VP Gas Pertamina periode 2011-2012), dan Jugi Prajogio (Direktur Utama Pertagas Niaga).
Kasus dugaan korupsi pengadaan LNG di PT Pertamina tahun 2011-2014 ini pertama kali diumumkan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri pada Juni 2022. Kala itu ia mengumumkan bahwa KPK sedang menyidik kasus ini.
Walaupun KPK sudah mengantongi nama tersangka kasus ini, lembaga antirasuah tersebut belum mengumumkan tersangka secara resmi. KPK juga belum menjelaskan konstruksi perkara secara detil karena masih dalam proses penyidikan.
Sentimen: negatif (61.5%)