Sentimen
Negatif (98%)
24 Okt 2023 : 01.02

IMF dan Sejumlah Negara Jegal Langkah Indonesia Jadi Negara Maju

24 Okt 2023 : 01.02 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

IMF dan Sejumlah Negara Jegal Langkah Indonesia Jadi Negara Maju

KNews.id – Indonesia terus berjuang untuk menjadi negara maju.  berbagai kebijakan telah dikeluarkan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju kencang. Namun sayangnya, ada sejumlah negara lain yang tak ingin Indonesia menjadi negara maju.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan, aksi negara yang tidak ingin Indonesia menjadi negara maju tersebut sangat terlihat. Ketidaksukaan ini tertuang dalam kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor nikel mentah dan hasil alam lainnya guna mendorong hilirisasi.

“Ada negara-negara yang tidak ingin Indonesia maju,” kata Bahlil kepada awak media di Gedung Kementerian Investasi, Jakarta Selatan.

Negara-negara yang tidak suka melihat Indonesia maju tersebut telah membentuk kerja sama bersama Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menolak kebijakan larangan ekspor bahan tambang mentah. Padahal, kebijakan ini merupakan salah satu cara untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

“Dan (negara-negara) itu biasanya kolaborasinya main di sana, yang saya contohkan seperti IMF,” tegasnya.

Padahal, lanjut Bahlil, kebijakan hilirisasi yang digaungkan Presiden Jokowi merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat. Hal ini pun sebenarnya juga telah diamini oleh IMF sendiri.

“Dalam kajiannya kan dia (IMF) mengatakan, dia memahami pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus, inflasi terjaga, dan dia juga paham bahwa Indonesia sedang melakukan transisi untuk menciptakan nilai tambah. Tapi di bait berikutnya dia minta untuk dipertimbangkan kembali pelarangan ekspor barang mentah, dan jangan diperluas lagi komoditasnya,” urai Bahlil dengan nada kesal.

Meski begitu, Bahlil mengaku telah menerima laporan permintaan maaf dari IMF. Dia menyebut IMF mengaku ada kekeliruan media dalam hal penyampaian pesan terkait tanggapan atas kebijakan larangan ekspor nikel mentah oleh Indonesia.

“Tapi sekarang IMF sudah minta maaf, dia ada kekeliruan dalam interpretasi di media, katanya si direktur IMF,” pungkasnya.  (Zs/Lptn.6)

 

 

Sentimen: negatif (98.1%)