Harga Minyak Dilevel US$ 90/Barel, ESDM: Masih Oke-oke Saja
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih memantau pergerakan harga minyak mentah yang saat ini berada di sekitar US$ 90-an per barel. Hal tersebut menyusul meletusnya perang antara Palestina dan Israel beberapa pekan terakhir ini.
Harga minyak brent pada perdagangan Senin (23/10/2023) pukul 13:52 WIB turun 0,96% menjadi US$ 91,28 per barel sementara harga minyak WTI ambles 1,89% menjadi US$ 87,07 per barel.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana optimistis harga minyak mentah yang masih berada di level US$ 90 per barel tidak akan berdampak pada harga BBM dalam negeri.
Terlebih harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dalam APBN 2023 telah dipatok di angka US$ 90 per barel.
Namun demikian, perang yang berlarut-larut tersebut dikhawatirkan bakal berpengaruh pada penyediaan minyak mentah RI. Oleh sebab itu, pemerintah kata Dadan juga terus berupaya untuk memastikan ketersediaan pasokan migas di dalam negeri aman dan terpenuhi.
"Yang pertama kita pastikan itu suplainya, tidak boleh berkurang, setelah itu baru dampaknya. Kalau di APBN kan ICP kita kan US$ 90 per barel kan, secara ICP basisnya kita masih oke-oke saja," kata Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Senin (23/10/2023) .
Selain itu, menurut Dadan pemerintah juga telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam merespon berlarutnya perang Palestina dan Israel, khususnya yang bakal berdampak pada penyediaan minyak mentah di Indonesia.
Salah satunya dengan mencari sumber pasokan minyak mentah dari beberapa negara lainnya. Sebagaimana diketahui, pasokan minyak mentah RI selama ini terbesar berasal dari Arab Saudi dan Nigeria.
"Itu pasti (antisipasi mencari pasokan lain), itu sudah dari dulu pun kita sudah begitu bahwa multi suppliers kita tidak akan tergantung sama satu negara itu dari awal pun sudah ada," kata Dadan.
[-]
-
Pertamina Buka-bukaan Efek Lonjakan Harga Minyak ke BBM(pgr/pgr)
Sentimen: positif (49.8%)