Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) maksimal 70 tahun sekaligus tidak pernah terlibat pelanggaran HAM.

Prabowo beranggapan bahwa negara Indonesia merupakan negara demokrasi siapa saja bebas mencalonkan.

"Demokrasi ya demokrasi lah ya kan, biar rakyat yang milih," kata Prabowo di The Dharmawangsa, Jakarta, Senin (23/10).

Prabowo merasa heran terhadap gugatan yang diajukan ke MK terkait batas maksimal 70 tahun untuk Capres dan Cawapres.

"Ya saya merasa aneh ya kalau begini terlalu muda kalo begitu terlalu tua, kumaha (bagaimana)? Jadi kalau gak cocok dicari-cari," katanya.

Menteri Pertahanan tersebut berpesan bagaimanapun dinamika yang terjadi di masyarakat yang terpenting Pemilu 2024 berjalan dengan damai.

"Jadi Allhamdulilah kita jalankan lah demokrasi sebaik-baiknya, yang penting rukun sejuk damai," tutupnya.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan bahwa partainya menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) untuk membulatkan tekat dalam memenangkan pasangan Capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Sesuai yang disampaikan oleh pimpinan partai gerindra tadi malam bahwa Rapimnas ini adalah agenda internal yah. Dalam rangka kita melakukan konsolidasi dan juga membulatkan tekat untuk pastinya memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Andre.

Kendati pembahasan Rapimnas akan membahas pemenangan Prabowo dan Gibran, Andre belum dapat memastikan kehadiran Wali Kota Solo itu. Terlebih, agenda hari ini merupakan rapat internal partai.

"Saya belum tahu (Gibran hadir atau tidak), saya belum tahu, karena sekali lagi ini agenda internal, agendanya Partai Gerindra, jadi ini yang hadir adalah pengurus pengurus Gerindra baik di pusat maupun di daerah. Nanti tanyakan saja ke pimpinan," ucapnya.

61