Sentimen
Positif (100%)
22 Okt 2023 : 05.42
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota

BUMN: PT Pertamina

Kab/Kota: Roma

Kasus: covid-19

Dirut Pertamina Gaungkan Transisi Energi RI di Forum FAO

22 Okt 2023 : 12.42 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Dirut Pertamina Gaungkan Transisi Energi RI di Forum FAO

Roma, CNBC Indonesia - Energi bersih menjadi kata kunci di tengah perubahan iklim yang membuat dunia bergejolak. Krisis pangan akibat kekeringan dan cuaca yang berubah-ubah, membuat kebijakan transisi energi menuju energi ramah lingkungan wajib dilakukan.

Krisis energi, krisis pangan, dan krisis air saat ini menjadi tantangan yang dihadapi seluruh negara di dunia.

Kondisi ini menjadi salah satu topik hangat yang dibicarakan dalam World Food Forum 2023 yang digelar oleh Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia.

-

-

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjadi pembicara dalam dalam salah satu sesi di forum tersebut. Dalam paparannya, Nicke menggaungkan bagaimana strategi Indonesia lewat Pertamina melakukan transisi energi.

Nicke menyampaikan persoalan pelik yang dihadapi dunia akibat krisis pandemi Covid-19 dan juga perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

"Krisis global karena pandemi dan konflik menghantam dunia, dan menimbulkan dampak ke berbagai negara termasuk Indonesia," kata Nicke dalam forum tersebut, Kamis (19/10/2023).

Kondisi ini menurut Nicke, perlu diantisipasi ke depan dengan penguatan sektor pangan dan energi secara bersamaan. Karena keduanya berhubungan.

"Untuk mengejar target Indonesia Emas 2045, tantangan utama mendorong pertumbuhan ekonomi adalah dengan memenuhi permintaan energi, dan juga bersamaan dengan itu adalah mengurangi emisi gas rumah kaca," papar Nicke.

Oleh karena itu, lanjut Nicke, satu kunci utamanya adalah beralih ke sumber-sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Walaupun saat ini energi terbarukan belum bisa diandalkan 100% menjadi satu-satunya untuk memenuhi konsumsi energi nasional.

Nicke memaparkan data, Indonesia jadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, namun juga jumlah masyarakat kelas menengahnya naik. Ini membuat konsumsi energi bakal naik sekitar 2,3% per tahun hingga 2060.

Foto: Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjadi pembicara dalam World Food Forum 2023 yang digelar oleh Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjadi pembicara dalam World Food Forum 2023 yang digelar oleh Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Melihat kondisi ini, Indonesia harus menjaga ketahanan energi dengan cara meningkatkan produksi minyak dan gas, membangun infrastruktur minyak dan gas, jaringan listrik, meningkatkan produksi biofuel serta energi terbarukan lainnya yang banyak dihasilkan di dalam negeri.

"Transisi energi tidak boleh mengorbankan ketahanan dan keterjangkauan energi, khususnya di negara-negara yang masih bergantung pada energi fosil. Bahkan dalam strategi besar energi nasional Indonesia, energi fosil masih tersedia hingga 2060. Meski proporsinya berkurang dari 87% menjadi 37% di 2060," papar Nicke.

Dia menjelaskan, teknologi dan inovasi memegang peranan kunci dalam menyukseskan pelaksanaan transisi energi. Kecepatan perkembangan teknologi seperti percepatan teknologi energi terbarukan, kendaraan listrik, teknologi digital, dan banyak energi bersih lainnya, ujar Nicke, harus mudah dijangkau harganya oleh masyarakat.

"Pertamina memiliki peta jalan bisnis ramah lingkungan salah satunya dengan implementasi biofuel. Biofuel merupakan salah satu kunci dekarbonisasi di sektor transportasi," kata Nicke.

Penggunaan biofuel yang bersumber dari sawit atau B35 saat ini misalnya, terbukti berhasil menurunkan impor bahan bakar minyak khususnya solar, meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan di saat yang sama bisa menurunkan emisi. "Estimasi tahun 2022 saja bisa menurunkan emisi setara 28 juta ton CO2," jelas Nicke.

Nicke juga menambahkan, bioenergi di Indonesia tidak akan mengganggu ketahanan pangan karena yang diproses menjadi energi merupakan sisa atau ampas dari sumber nabatinya. "Kita harus menjamin bahwa upaya mencapai ketahanan energi juga bisa sejalan dengan upaya mencapai ketahanan pangan, tidak boleh ada yang terdisrupsi," ungkap Nicke.

"Saat ini energy security menjadi prioritas untuk Indonesia, tapi di saat bersamaan kami juga tidak melupakan energy affordability dan sustainability, " ujar Nicke. Karena itu menurut Nicke penting dilakukan transisi energi, dengan menggunakan sumber daya alam domestik untuk mereduksi karbon emisi juga menghadirkan kemandirian dan ketahanan energi bagi Indonesia.

Nicke mengatakan, Pertamina berkomitmen mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, atau lebih cepat lagi, dengan
mengembangkan peta jalan dekarbonisasi aset, pembangunan bisnis ramah lingkungan serta mengembangkan carbon offset.

Bahkan, sebagai bentuk komitmennya untuk melaksanakan transisi energi, Pertamina telah mengalokasikan 15% dari total belanja modal atau capexnya, untuk pengembangan portofolio bisnis hijau yang rendah karbon.

"Ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata yang dialokasikan oleh perusahaan energi lainnya," tegas Nicke.


[-]

-

Pertamina-Toyota Kembangkan Ekosistem Mobil Berbasis Hidrogen
(mkh/mkh)

Sentimen: positif (100%)