Sentimen
Positif (99%)
21 Okt 2023 : 00.20
Partai Terkait
Tokoh Terkait

PSI Sebut Belum Ada Capres yang Berani Tantang Negara Maju Dunia Seperti yang Dilakukan Jokowi dengan Program Hilirisasinya

21 Okt 2023 : 07.20 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

PSI Sebut Belum Ada Capres yang Berani Tantang Negara Maju Dunia Seperti yang Dilakukan Jokowi dengan Program Hilirisasinya

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo, menyinggung soal program hilirisasi nikel yang selama ini digaungkan Presiden Jokowi.

Dikatakan Sigit, hilirisasi merupakan program Presiden Jokowi yang sangat menguntungkan Rakyat Indonesia.

"Namun memukul negara-negara maju yang selama ini diuntungkan dengan mengolah bahan mentah kita di negaranya," ujar Sigit dalam cuitan Twitternya (20/10/2023).

Dikatakan Sigit, pada debat Capres nantinya harus ada pertanyaan siapa yang akan konsisten melakukan hilirisasi.

"Di debat Capres harus ada pertanyaan, siapa yang akan konsisten melakukan hilirisasi dan dengan tegas berani melawan negara-negara maju seperti Pak Jokowi," tandasnya.

Terpisah, Ade Armando yang juga merupakan kader PSI menyebut, negara-negara adikuasa barat, mereka mati-matian berusaha menghukum Indonesia.

"Tapi Jokowi dengan gagah berani melawan mereka," kata Armando.

Dikabarkan Armando, dirinya mendengar para penguasa modal Amerika Serikat telah mendapatkan janji dari kelompok yang berada di belakang Capres tertentu.

"Kini saya sudah dengar, para penguasa modal di Amerika Serikat sudah mendapat janji dari kelompok yang berada di belakang Capres tertentu," ucapnya.

Janjinya, kata Armando, kebijakan hilirasi nikel ini tidak akan dilanjutkan jika mereka nanti berkuasa.

"Karena itu saya mengajak anda semua untuk terus mendukung presiden Jokowi dan orang yang akan melanjutkan apa yang dijalankan Jokowi selama sembilan tahun terakhir," imbuhnya.

Menurut Armando, jika menggunakan akal sehat maka akan mampu melihat mana calon pemimpin yang bisa menyelamatkan bangsa Indonesia.

"Gunakan akal sehat, karena hanya dengan akal sehat, bangsa ini akan selamat," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (99.8%)