Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Tipikor, korupsi
Tokoh Terkait
Andai Esok Pagi Pemilu AMIN (Anies - Imin) Juara Cukup Satu Putaran
Keuangan News Jenis Media: Nasional
Oleh : Damai Hari Lubis – Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212
KNews.id – Dari sinyalemen kunjungan Anies secara individual di setiap daerah, baik pra dan pasca berpasangan dengan Cak Imin ( Anis – Gus Imin ) dengan akronim AMIN dari nama Anies dan Gus Imin atau Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nampak masyarakat amat antusias, penduduk kota disetiap propinsi, maupun kota / kabupaten di tanah air yang pernah dikunjungi, fenomena yang ada, nyata bak air bah, dalam bentuk lautan manusia.
Maka andai saja pemilu pilpres esok pagi, bisa jadi, dari fenomena kehadiran masyarakat penyambut kehadiran Anies individual maupun secara berpasangan dengan Cak Imin/ Gus Imin disetiap kota yang dikunjungi di tanah air, sampai dengan Kamis siang hari, 18 Oktober 2023, saat AMIN mendaftarkan diri ke KPU sebagai pasangan capres dan cawapres pilpres 2024 yang diusung partai Nasdem, PKS dan PKB.
Sungguh nyata masyarakat pendukungnya membludak, padat serta menggelora namun tertib, bersih lingkungan, walau tanpa honor, hadir dari berbagai lapis strata, dan semata dukungan ikhlas bermodalkan semangat dan cita – cita perubahan dari sistim yang amat rapuh dan buruk ke banyak sistim dengan ide yang lebih kaya inovatif, serta menampung aspirasi menuju kemajuan bangsa dan lintas SARA.
Dukungan koalisi partai, diikuti para ulama dan para tokoh nasional dan masyarakat, serta berbagai kelompok aktivis dari berbagai kelas yang kesemuanya adalah masyarakat bangsa yang bernalar sehat, oleh sebab berbagai gejala diskursus politik penguasa kontemporer, yang dirasakan banyak atitude para pejabat publik yang berkarakter hipokrit, selain pernyataan Jokowi sendiri selaku presiden akan cawe – cawe demi mencari ” penerus pengganti dirinya, ” dalam makna harus melanjutkan metode Jokowi, harus menolak pembaruan, atau pola politik masiv istana yang tranparansi pola keberpihakan kepada bakal Capres lawan Anies.
Sehingga banyak perseptif publik yang memperkirakan, bahwa sosok AMIN akan mencapai kemenangan, maka muncul signal, Anies mesti dihambat untuk maju pilpres, salah satunya melalui proses investigasi dari KPK. namun kandas oleh sebàb, tidak ada faktor temuan hukum yang mengindikasikan Anies telah melakukan tindak pidana korupsi. Implikasinya munculkan perspektif negatif terhadap politik cawe – cawe, bentuk lain aroma politik ekonomi, hukum dan politik rezim yang ” bosok “.
Maka lawan AMIN ( Anies – Gus Imin ) kelak yang terberat adalah ” hantu cawe – cawe ” dan para pengikutnya yang setia akan pertahankan sistim kontemporer, maka demi mengalahkan pasangàn Capres AMIN, dan prinsip mencegah pembaruan dan mempertahankan kursi kekuasaan, selain hantu rezim khawatir level tinggi terhadap keberadaan ” dosa – dosa mereka ” dosa ekonomi yaitu koruptif dan utang, dosa politik, terkait kebijakan yang hobi sungsang, dan yang paling parah, dosa penegakan hukum yang suka se – suka – sukanya.
Maka prinsip para hantu harus lawan dan kalahkan AMIN walau harus gunakan metode machiavelisme atau halalkan segala cara demi kepentingan peng – peng, identitas lain dari penguasa dan pengusaha atau oligarki.
Kemudian pesan moral kepada AMIN, jika dapat lepas dari halang dan hadang onak para hantu cawe – cawe, diharap berkaca kepada beberapa tokoh publik pendahulunya, semoga AMIN tidak bersilat jurus klasik, model karakter penguasa yang pikun kepada janji politik, jangan mirip lupa kacang pada kulit.
(Zs/NRS)
Sentimen: negatif (80%)