Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung
Kasus: Teroris
Tokoh Terkait
Julius Widjojono
Egianus Kogoya
Tim gabungan selamatkan 21 orang dari pembantaian KST Papua
Alinea.id Jenis Media: News
Pascakejadian pembantaian dengan korban tujuh masyarakat meninggal dunia dan sebelas orang luka, hari ini (19/10), tim gabungan yang dipimpin Mayor HR dari Satgas Yonif 7 Marinir dan Kodim 1715/YHK di bawah kendali Dansatgas Yonmar 7, melakukan pengejaran dan penyisiran Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, serta berhasil mengevakuasi dua puluh satu warga masyarakat yang ada di Kali Ei Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan.
Sebelumnya telah diberitakan, pada Senin (16/10) sejumlah 30 orang KST Papua menyerang area penambangan emas illegal di Kali Ei, Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Tujuh warga yang merupakan pendulang emas tewas dibunuh, dan warga masyarakat lainnya berupaya menyelamatkan diri.
KST ini merupakan pimpinan Asbak Koranue, bagian dari kelompok Egianus Kogoya. Senjata mereka satu senapan SS1 V2, panah, dan parang. Selain membunuh, KST juga membakar tiga ekskavator, dua truk, dan Kamp pendulangan.
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan, pascakejadian pembantaian oleh KST tersebut, personel gabungan yang dipimpin Mayor HR, baik dari unsur TNI dan jajaran Polri langsung berangkat menuju wilayah Kali Ei.
Setibanya di Pos Brimob Kali Kolop, Tim Gabungan TNI-Polri melaksanakan koordinasi tentang situasi dan kondisi di wilayah Kali Ei.
"Tim Gabungan bergerak menuju Kali Ei dan Kali Kuk untuk memastikan keberadaan masyarakat yang menyelamatkan diri dari pembantaian KST tersebut," ucapnya.
Dari laporan di lapangan, tim gabungan TNI berhasil memantau pergerakan KST, terpantau kurang lebih 20 orang KST Papua dengan membawa lima pucuk senjata, dua senjata organik jenis Sniper dan SS1 serta tiga pucuk senjata rakitan, mereka bergerak menjauh menuju ke arah ketinggian/gunung.
Tim Gabungan TNI-Polri berupaya terus bergerak untuk melaksanakan pengejaran ke arah munculnya KST Papua, namun KST terus bergerak semakin menjauh menuju ke arah ketinggian/gunung.
Sentimen: negatif (98.4%)