Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Saham GOTO Melantai di BEI, Nadiem Makarim Sudah Jual Semua?
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Nadiem Makarim dikenal sebagai pendiri perusahaan jasa ride-hailing Gojek (kini di bawah panji PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk/GOTO) sebelum menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek). Akan tetapi, rumor yang beredar menyebutkan bahwa Nadiem sudah melepas seluruh kepemilikan sahamnya perusahaan itu.
Menurut rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar, Nadiem sudah menjual keseluruhan saham miliknya bahkan sebelum GOTO melantai (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 di harga sekitar Rp 300an per lembar kepada para investor.
Memang, apabila melihat prospektus penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) GOTO, Nadiem tidak ada dalam daftar pemegang saham pasca-listing.
Nama Nadiem hanya ada di dalam keterangan prospektus sebagai pemegang saham saat pendirian PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB), atau yang dikenal dengan merek Gojek, berdasarkan Akta Pendirian No. 133 tanggal 10 Desember 2015.
Belakangan, dalam rangka IPO, pada 2021, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, setelah merger Gojek dan Tokopedia, melakukan perubahan nama menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia. Dalam prospektus, saat pendirian AKAB, Nadiem memiliki 522.053.000 saham perusahaan atau setara dengan 20,50%.
Tidak diketahui dengan terperinci berapa valuasi saham Nadiem di Gojek kala itu. Hanya saja, apabila mengutip pemberitaan CNBC Indonesia pada 24 Oktober 2019, berdasarkan laporan Globe Asia, Nadiem Makarim memiliki harta kekayaan US$100 juta atau setara Rp 1,4 triliun. Harta kekayaan ini didapatkan dari kepemilikan sahamnya di Gojek.
Tentang Nadiem
Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura pada 4 April 1984, dari ketiga dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ia menamatkan pendidikan dasar dan sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta. Setelahnya dia melanjutkan pendidikan SMA ke Singapura.
Selanjutnya Nadiem melanjutkan pendidikan di Brown University Amerika Serikat di jurusan Internasional Relations. Lalu masuk Harvard University untuk mengambil gelar MBA (master bisnis administration) Setelah menyelesaikan kuliahnya, Nadiem Makarim kembali ke Indonesia. Ia sempat bekerja di tiga perusahaan. Yakni, Perusahaan Konsultan McKinsey & Company, Zalora Indonesia dan Kartuku.
Pada Oktober 2010, Nadiem bersama dengan dua temannya, Kevin Aluwi dan Machaelangelo Moran mendiri PT Karya Anak Bangsa yang memiliki platform Gojek. Ide awal startup ini adalah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan Ojek secara online.
Di tangan tiga sekawan ini, Gojek bertransformasi menjadi super app atau aplikasi super yang menyediakan berbagai layanan dalam satu platform. Saat ini Gojek menyediakan layanan yang dibutuhkan manusia sehari-hari. Gojek juga berhasil melebarkan sayap ke negara di Asia Tenggara, seperti Singapura hingga Vietnam.
Saham GOTO Ambruk
Saham GOTO sendiri sedang tertekan. Dalam 6 hari beruntun, saham ini terus ditutup memerah. Bahkan, pada perdagangan intraday Senin (16/10/2023), saham GOTO sempat anjlok ke level terendah sepanjang masa (all time low/ATL) Rp54/saham sebelum akhirnya memangkas penurunan menjadi 1,49% ke Rp66/saham.
Amblesnya saham GOTO terjadi setelah perseroan menyelesaikan proses penambahan modal dengan menggandeng investor strategis lewat skema private placement.
Dalam aksi korporasi ini, GOTO tercatat memperoleh dana segar hingga Rp 1,53 triliun setelah Bhinneka Holdings menyerap 17,04 miliar saham baru GOTO di harga pelaksanaan Rp 90/saham.
Private placement dilakukan pada Selasa pekan lalu dan saham baru resmi dicatatkan pada hari Rabu pekan lalu. Meski meraup dana segar baru, investor terpantau malah ramai-ramai melepas saham GOTO.
Selain itu, saham GOTO kembali ambles seiring komisaris dan Co-Chairman GOTO, William Tanuwijaya telah melepas saham Seri A miliknya sebesar 332.220.000 lembar saham atau setara dengan 0,03% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendiri e-commerce Tokopedia tersebut menjual saham GOTO Seri A pada periode 9 hingga 13 Oktober saatharga saham GOTO dibanderol Rp 78,89 per lembar saham.
Artinya, transaksi tersebut senilai Rp 26,2 miliar. Setelah penjualan saham tersebut, kini William menggenggam 20.649.458.973 saham seri A dan seri B atau setara dengan 1,72% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Sementara saham Seri B GOTO sebanyak 20.981.678.973 saham.
Tujuan William melepas saham GOTO untuk kebutuhan dan kepentingan pribadi.
Meski menjual sebagian kecil saham Seri A-nya, tapi William masih menjadi pemegang saham terbesar dibandingkan deretan komisaris lainnya seperti Andre Soelistyo dan Garibaldi Thohir (Boy Thohir) berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek GOTO per 30 September 2023 yang diterbitkan pada tanggal 9 Oktober 2023. (Zs/CNBC)
Sentimen: positif (99.6%)