Sentimen
Positif (100%)
18 Okt 2023 : 21.07
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Cilandak, Lebak Bulus

Rombongan Aktivis Muhammadiyah kunjungi Rumah Anies Baswedan, Ada Apa?

18 Okt 2023 : 21.07 Views 2

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Rombongan Aktivis Muhammadiyah kunjungi Rumah Anies Baswedan, Ada Apa?

Jakarta, Gatra.com - Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) semakin mendapat simpati, di tengah semakin semaraknya kontestasi Pilpres 2024. Tampak rombongan aktivis Muhammadiyah menyambangi kediaman Anies Baswedan Calon Presiden RI 2024.

Rombongan tersebut dimotori oleh Beni Pramula Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 2014-2016. Dalam Wadah Millennial Untuk Perubahan (MU Perubahan). Pertemuan tersebut disambut hangat oleh Anies Baswedan di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Cilandak, Jakarta.

Beni datang bersama bersama 100 tokoh muda dan para pimpinan Muhammadiyah yang berpengaruh di akar rumput dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jatim, Jateng, Sumsel, Sulsel, Maluku dan perwakilan dari Provinsi lainnya.

Kedatangan Beni dan rombongan aktivis Muhammadiyah dari berbagai Daerah tersebut dalam rangka menyampaikan aspirasi Mayoritas warga Muhammadiyah yang sudah secara terang maupun melalui sinyal-sinyal tertentu untuk memberikan dukungan Kepada pasangan Anies dan Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres dalam rangka mewujudkan perubahan sebagaimana nafas gerakan Muhammadiyah sebagai pembaharu.

Lebih Lanjut, Beni menjelaskan pertimbangan mengapa banyak warga Muhammadiyah mendukung Anies.

"Kami berpandangan, pasangan Mas Anies dengan Cak Imin ini adalah pasangan yang ideal sekali, paket komplit yang dirindukan masyarakat. Rekam jejak keduanya sangat jelas," ucap Beni yang juga merupakan mantan Presiden Pemuda Asia-Afrika itu.

“Mengapa harus memilih Anies Baswedan? Karena Anies Baswedan calon satu-satunya yang saat ini yang membawa Indonesia pada perubahan, perubahan adalah keniscayaan, setiap kekuasaan ada batasnya, dan saat inilah momentum perubahan tersebu," paparnya lagi.

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa pilih pasangan Anies - Muhaimin, Pertama, Anies memiliki nasab yang jelas, orang tuanya Anies Baswedan dari kalangan pendidik. Kakeknya Tokoh Muhammadiyah pahlawan nasional yakni Abdurrahman Baswedan yang merupakan bagian dari BPUPKI yang ikut memerdekakan republik ini, nasionalisme dan darah juang mengalir dalam jiwanya.

Muhaimin, kata Beni, lahir dan tumbuh di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan salah satu pendiri NU, yang juga kakek Muhaimin, KH Bisri Syamsuri. Keduanya sama-sama punya background aktivis yang juga santri dan dekat dengan berbagai kalangan lintas golongan, terutama milenial.

"Anies tidak hanya melanjutkan apa yang dimulai oleh pendahulunya, tapi juga mewujudkan apa yang menjadi mimpi dan janji pemimpin sebelumnya. LRT/MRT adalah program yang sudah dimulai dari zaman Gubernur Sutiyoso. Dilanjutkan oleh Fauzi Bowo, lalu Jokowi, kemudian Ahok," ungkapnya.

Anies menuntaskan pekerjaan itu dan mengemasnya dalam program Jaklinko. Semua moda transportasi di Jakarta terkoneksi, berbiaya murah dan nyaman karena ada subsidi, banyak inovasi dan pembaharuan.

Anies juga mewujudkan janji Gubernur Sutiyoso, Fauzi Bowo dan Jokowi yang berencana membangun stadion untuk Persija. Anies bahkan merealisasikannya melampaui janji dan ekspektasi para gubernur sebelumnya.

Anies juga punya cukup banyak prestasi yang diakui oleh lembaga-lembaga regional, nasional maupun internasional dengan sejumlah penghargaan. WTP berturut-turut dari BPK, tiga penghargaan dari KPK, penghargaan dari Mendagri, Menkominfo.

Anies juga mendapat penghargaan dari lembaga Internasional diantaranya dari TUMI (Transformative Urban Mobility Initiative). Anies dinobatkan oleh TUMI sebagai 21 Heroes.

Anies juga mendapat banyak penghargaan dari lembaga-lembaga internasional yang lain. Anies masuk 100 intelektual publik dunia, 20 tokoh pembawa perubahan, 500 muslim paling berpengaruh, dll. Dia meyakini pasangan ini nantinya dapat merealisasikan perubahan dan membangun persatuan Indonesia yang kukuh, adil, dan makmur.

121

Sentimen: positif (100%)