Sentimen
Negatif (99%)
18 Okt 2023 : 06.36
Informasi Tambahan

Institusi: Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Kab/Kota: Beijing, Moskow, Yerusalem

Partai Terkait

Jreng! Putin Bertemu Xi Jinping, Bahas Perang Israel-Hamas?

18 Okt 2023 : 06.36 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jreng! Putin Bertemu Xi Jinping, Bahas Perang Israel-Hamas?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi China, Selasa (17/10/2023). Hal ini terjadi saat keduanya terus bermitra di saat kritik Barat pasca serangan Moskow ke Ukraina.

Dalam laporan Al Jazeera, Putin berada di negara itu untuk menghadiri KTT Belt and Road China untuk ketiga kalinya. Ia juga dijadwalkan akan bertemu dengan timpalannya dari negara itu, Presiden Xi Jinping, pada Rabu.

-

-

China adalah negara negara pertama di luar bekas republik Soviet yang ia kunjungi tahun ini. Sebelumnya, Putin kesulitan untuk pergi ke luar negeri setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berbasis di Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya dengan tuduhan mendeportasi anak-anak dari Ukraina secara ilegal.

China sendiri bukan salah satu dari 123 negara anggota ICC. Sehingga tidak wajib memindahkan Putin ke Den Haag untuk diadili.

Kunjungan Putin ini terus terjadi saat Barat mengkritik hubungan Beijing-Moskow. China telah menolak kritik Barat terhadap kemitraannya, bersikeras bahwa hubungan mereka tidak melanggar norma-norma internasional dan menegaskan bahwa Tirai Bambu memiliki hak untuk berteman dengan siapapun.

Perdagangan antara negara China dan Rusia pun telah melonjak sejak Moskow memulai serangan besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Beijing mengimpor minyak Rusia setelah negara-negara lain menjatuhkan sanksi terhadap impor Rusia.

"Dunia multipolar mulai terbentuk, dan konsep serta inisiatif yang dikemukakan oleh Presiden Xi Jinping sangatlah relevan dan signifikan", kata Putin sebelum kunjungan ini kepada penyiar negara China, CGTN.

Sementara itu, tema pertemuan tersebut kemungkinan besar juga akan dibayangi oleh perang Israel-Hamas. Keduanya telah menegaskan bahwa konflik ini merupakan kesalahan Barat yang terus menerus menolak yang diketahui selalu memblokir beberapa resolusi di PBB terkait Timur Tengah.

China dan Rusia sudah menegaskan bahwasannya untuk menyelesaikan konflik ini, perlu adanya jalan menuju Palestina yang merdeka.

"Ini (dapat diselesaikan) melalui pembentukan proses negosiasi penuh mengenai perjanjian internasional yang mengatur pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur, hidup damai dan aman dengan Israel," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia, Maria Zakharova, sesaat setelah serangan terjadi.

"Akar penyebab... situasi Palestina-Israel adalah hak rakyat Palestina atas kenegaraan telah dikesampingkan sejak lama," tambah keterangan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.


[-]

-

Pusing Kelakuan Rusia di Ukraina, UE Minta Bantuan China
(sef/sef)

Sentimen: negatif (99.6%)