Sentimen
Negatif (100%)
16 Okt 2023 : 19.12
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Tel Aviv

Kasus: pembunuhan

Perang Israel-Hamas Menyebar ke Prancis-AS

17 Okt 2023 : 02.12 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Perang Israel-Hamas Menyebar ke Prancis-AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang yang berkecamuk antara kelompok pejuang Palestina, Hamas, dengan militer Israel berimplikasi global. Bahkan konflik itu telah "menyebar" hingga Eropa dan Amerika.

Sejumlah insiden kebencian terjadi. Salah satu di antaranya di Prancis dan AS.

-

-

Akhir pekan lalu misalnya, insiden penusukan menggegerkan sebuah sekolah di kota Arras, Prancis. Seorang guru tewas dan tiga orang lainnya terluka.

Polisi berhasil menangkap pelaku penusukan pada Sabtu. Ia diketahui seorang pria berusia 20 tahun dengan latar belakang Chechnya Rusia.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan pihaknya menduga pelaku menyerang sekolah tersebut dengan dasar konflik antara Israel dan Hamas.Darmanin menambahkan bahwa tersangka baru-baru ini berada di bawah pengawasan badan intelijen karena dugaan radikalisasi.

Sehari sebelum serangan, ia bahkan sempat dipanggil oleh petugas keamanan. Ini lantaran adanya data mencurigakan dari pemantauan telepon genggam.

"Ia (sebelumnya) telah ditangkap pada hari Kamis untuk diinterogasi berdasarkan pemantauan panggilan teleponnya dalam beberapa hari terakhir, namun penyidik tidak menemukan tanda-tanda dia sedang mempersiapkan serangan," tambah Darmanin kepada Sky News, dikutip Senin (16/10/2023).

Akibatnya, Prancis telah meningkatkan keamanan di ratusan situs Yahudi di seluruh negeri pada pekan ini. Hal ini pun merupakan perintah Presiden Emmanuel Macron, yang juga diikuti mobilisasi militer sebanyak 7.000 anggota.

"Pemerintah menyoroti peringatan ancaman nasional, dan Presiden Emmanuel Macron memerintahkan pasukan Prancis untuk bergerak pada Senin malam dan hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di sekitar Prancis," ungkap Kantor Kepresidenan Prancis.

"Kita tidak boleh membiarkan apa pun memecah belah kita, dan kita harus ingat bahwa sekolah dan transmisi pengetahuan adalah inti dari perjuangan melawan ketidaktahuan," tambahnya.

Sementara itu, kejadian serupa juga terjadi di AS. Pada Minggu, seorang anak laki-laki Muslim keturunan Palestina-AS yang berusia enam tahun ditikam sebanyak 26 kali oleh pemilik kontrakan keluarganya.

Pihak berwenang menyebut penyerang tersebut melakukan pembunuhan dan kejahatan karena kebencian atas serangan Israel dan Hamas. Meski telah dibawa ke rumah sakit, sang anak tak selamat.

"Anak tersebut ditikam sebanyak 26 kali ... kemudian meninggal di rumah sakit," muat AFP.

"sementara ibunya yang berusia 32 tahun juga terluka namun diperkirakan selamat," tambah media itu mengutip kantor Polisi Will County di Illinois.

"Detektif dapat menentukan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung yang melibatkan Hamas dan Israel," jelasnya lagi.

Pembunuhan ini pun dikutuk keras oleh Presiden AS Joe Biden. Ia dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa keluarga korban datang ke Amerika untuk mencari perlindungan untuk hidup, belajar, dan berdoa dalam damai.

"Tindakan kebencian yang mengerikan ini tidak memiliki tempat di Amerika, dan bertentangan dengan nilai-nilai fundamental kita," tambah Biden.

"Warga Amerika harus bersatu dan menolak Islamafobia serta segala bentuk kefanatikan dan kebencian," tegasnya.

Sebelumnya, Tel Aviv mengumumkan perang terhadap Hamas pada Minggu lalu. Ini sehari setelah gelombang pejuang kelompok militan tersebut menerobos perbatasan keduanya dan menyerang beberapa wilayah Selatan Israel.

Serangan Hamas itu menewaskan 1.400 warga Israel. Israel kemudian melancarkan kampanye pengeboman tanpa henti di Gaza yang telah meratakan lingkungan sekitar dan menyebabkan sedikitnya 2.670 orang tewas di wilayah tersebut, sebagian besar warga sipil.


[-]

-

WNI Ungkap Situasi Mencekamnya Gaza Dibombardir Israel
(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)