Sentimen
Jokowi Beri Sinyal Dukung Prabowo, Ferdinand Hutahaean: Jokowi Semakin Lupa Kulit
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) Ferdinand Hutahaean, memberikan reaksi soal pernyataan Presiden Jokowi saat hadir pada acara hadiri Rakernas keenam Projo, Sabtu (14/10/2023) kemarin.
Di hadapan Relawan Projo, Jokowi meminta untuk tidak mendesak agar menyebut nama yang dia bakal dukung pada Pilpres 2024 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand mengaku sosok bakal Capres yang didukung orang nomor satu di Indonesia itu semakin tidak menarik diketahui.
"Saya pikir bahwa posisi pak Jokowi mau dukung siapa semakin tak menarik untuk diketahui," ujar Ferdinand dalam cuitan Twitternya.
Dikatakan Ferdinand, Jokowi semakin terlihat seperti kacang yang meninggalkan kulitnya.
"Saya melihat kalau pak Jokowi semakin meninggalkan kulitnya," tuturnya.
Menurut Ferdinand, saat ini bagi PDIP akan semakin asyik memenangkan Ganjar tanpa dukungan dari Jokowi.
"Bagi saya justru semakin asik memenangkan Ganjar tanpa dukungan Jokowi," Ferdinand menuturkan.
"Saya mau buktikan bahwa kultus individu kebablasan itu tak baik," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menanyakan ketidakhadiran Ketua Umum Partai Gerindra saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-6 relawan Projo di Jakarta, Sabtu (14/10/2023) siang.
Pada awal sambutannya di acara tersebut, Jokowi menyapa sejumlah ketua umum partai politik (Parpol) yang terlihat hadir.
Sejumlah ketua umum parpol tersebut di antaranya Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat, Yusril Ihza Mahendra dari Partai Bulan Bintang (PBB), serta Anis Matta dari Partai Gelora.
Namun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak hadir dalam kegiatan itu.
Prabowo diwakili Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung tentang perbedaan pilihan, yang menurutnya merupakan sesuatu yang wajar.
Menurut Jokowi, politik di Indonesia kadang-kadang sangat ribet, sesuatu yang harusnya mudah dibuat menjadi sulit.
Mengenai pilihan politik, Jokowi minta untuk tidak terburu-buru sebab akan ada waktunya tersendiri.
“Saya sebetulnya tadi naik panggung sudah mikir, apa yang mau saya sampaikan. Jadi masih sabar menunggu? Masih sabar menunggu nggak? Ya sabar, sabar, sabar, jangan mendesak-desak untuk hari ini saya ngomong siapa, karena juga orangnya tidak ada di sini,” beber Jokowi.
Diksi kalimat Jokowi itu tidak sedikit diartikan publik. Mereka menganggap orang yang dia maksud adalah Prabowo Subianto.
Alasannya, Jokowi mencari Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu pada awal sambutannya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (96.6%)