Jember (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan membentuk ‘desa layak anak’ sebagai upaya mengantisipasi pekerja anak sektor informal yang muncul di perdesaan.

“Pekerja anak yang bekerja di sektor informal, di pertanian, akan menjadi perhatian selanjutnya, dengan membentuk Desa Layak Anak. Masalah-masalah tersebut di atas sudah ada di materi Draft Perda Kabupaten Layak Anak,” kata Bupati Hendy Siswanto, dalam sidang paripurna pembahasan lima rancangan peraturan daerah, di gedung DPRD Jember, Sabtu (2/10/2021).

Pemkab Jember akan membentuk Gugus Tugas Desa Layak Anak dan Forum Anak Desa. “Dengan demikian anak-anak di desa dapat beraktivitas dengan baik. Sementara orang tuanya akan diberi pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang perekonomian keluarga mereka,” kata Hendy.

Pemkab Jember juga mendorong masyarakat pegiat literasi agar berpartisipasi lebih aktif dalam menangani masalah pernikahan dini dan perceraian. “Salah satunya akan digalakan sosialisasi pada semua lapisan masyarakat dan pendampingan pada anak yang akan melaksanakan pernikahan dini, agar tidak melaksanakan pemikahan dini,” kata Hendy.

“Yang terpenting adalah setiap calon penagntin harus mendapatkan pembekalan ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang penyiapan kehidupan berkeluarga. Demikian juga ada pendampingan pada keluarga yang mau bercerai. Sementara untuk mengatasi rendahnya Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Jember, kami berkomitmen melaksanakan Wajar Dikdas (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) 12 tahun,” kata Hendy. [wir/but]