Sentimen
Positif (98%)
11 Okt 2023 : 18.54
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Hasil Survei Dibantah dengan Hasil Riset, Bukan Disomasi!

12 Okt 2023 : 01.54 Views 2

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

Hasil Survei Dibantah dengan Hasil Riset, Bukan Disomasi!

Editor: Afdal Namakule |  

Rabu 11-10-2023,13:26 WIB

Denny JA dari LSI Denny JA merupakan tokoh paling populer dengan jumlah berita 1.830.000 berita. --

FIN.CO.ID- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merespon pihak Partai NasDem Sumatera Utara (Sumut) yang melayangkan somasi atas hasil surveinya yang menempatkan pasangan Capres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di posisi buncit.

Pendiri LSI Denny Januar Ali mengatakan, seharusnya pihak NasDem Sumut membantah hasil riset LSI dengan hasil riset pula, bukan malah membantah dengan mengajukan somasi. 

"Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah," kata Denny dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu 11 Oktober 2023.

Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai NasDem Sumatera Utara sebelumnya menayangkan somasi terkait survei menyangkut elektabilitas bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan di wilayah Sumatera Utara yang sangat kecil.

BACA JUGA:


Hasil Survei terbaru LSI Denny JA terkait partai pavorit pilihan warga NU--ist

Dalam survei LSI di Sumatera Utara itu, menempatkan elektabilitas Anies Baswedan hanya 5% sementara Ganjar memperoleh 65% dan Prabowo 30%. 

"Awal Oktober 2023, Lembaga survei LSI Denny JA digugat dan disomasi secara hukum karena dukungan atas Anies Baswedan di Sumatera Utara dalam survei itu sangat kecil," kata Denny JA. 

Menurut dia, hasil survei kerap disambut senyum manis oleh mereka yang menang di survei, dan disambut senyum kecut bahkan kecaman oleh mereka yang saat itu kalah dalam hasil survei.

"Untuk banyak kasus lain, juga kasus pilkada, kubu yang dikalahkan bahkan menduga ada permainan tingkat tinggi, bahkan mereka mengatakan hasil survei ini diatur untuk nanti membenarkan kecurangan pemilu atau pilkada," tuturnya.

Peristiwa tersebut, lanjut dia, terjadi berulang-ulang di setiap pilpres sejak tahun 2004, termasuk pilkada.

BACA JUGA:

Untuk itu, dia menilai para elite politik penting untuk lebih rileks dalam membaca hasil survei jelang Pilpres 2024.

"Para elite politik, terutama mereka yang baru saja terjun dalam politik praktis, harus belajar lebih rileks dalam membaca hasil survei opini publik," ujarnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI

Sumber:

Sentimen: positif (98.8%)