Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Heboh Menteri Bahlil Diusir Warga Rempang, Gus Umar: Kau Bilang Rakyat Mau Direlokasi, Sedangkan Kau Diusir Warga
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan alias Gus Umar, memberikan reaksi terkait Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia yang diusir warga Pasir Panjang, Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
"Malu hati dia," ujar Gus Umar dalam cuitan twitternya (9/10/2023).
Gus Umar pun menyentil Bahlil yang sebelumnya mengklaim sekitar 70 persen warga Pasir Panjang siap bergeser ke Tanjung Banun.
"Oalah bahlil kau bilang rakyat mau direlokasi. Dari mana rumusnya sedangkan kau diusir warga," tandasnya.
Pada video yang diteruskan Gus Umar pada unggahan Twitternya, nampak Bahlil dan rombongan tidak diterima oleh massa.
Menurut informasi yang dihimpun, massa yang menolak kedatangan Menteri Jokowi itu merupakan warga Pasir Panjang.
Warga yang berkumpul dan melakukan pengusiran terhadap Bahlil itu merupakan bagian dari warga yang menolak untuk rencana relokasi yang dilakukan pemerintah.
Bahlil yang mendapatkan penolakan, terlihat hanya bisa senyam-senyum dan beranjak naik ke dalam mobilnya.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan sebanyak 70 persen warga Kampung Pasir Panjang itu sudah ingin direlokasi ke Tanjung Banun, Batam.
Dikatakan Bahlil, Pasir Panjang merupakan salah satu dari lima kampung yang ditetapkan oleh pemerintah untuk diprioritaskan mendapatkan pergeseran.
Selain Pasir Panjang, terdapat kampung Blongkeng, Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung dan Pasir Merah.
Pada lima kampung tersebut terdapat 961 Kepala Keluarga (KK) yang akan bergeser ke Tanjung Banun.
Hal tersebut disampaikan Bahlil usai melakukan kunjungan kerja ke Batam pada hari Jumat (6/10/2023).
"Di Tanjung Banun, tadi saya ketemu dengan masyarakat perwakilan dari beberapa kampung termasuk dari Kampung Pasir Panjang. Tadi ada dua kelompok masyarakat," tulis Bahlil dalam keterangannya dikutip fajar.co.id.
Bahlil menuturkan, masyarakat sudah bersedia untuk bergeser dari tempat tinggalnya saat ini.
Bahkan kata dia, data dari Kampung Pasir Panjang itu sudah 70 persen mereka ingin melakukan pergeseran.
Meski demikian, Bahlil tidak menutup mata terhadap fakta masih adanya sebagian warga yang menolak untuk melakukan pergeseran.
Justu menurutnya, di situlah peran pemerintah untuk terus melakukan komunikasi yang baik kepada masyarakat.
"Setelah saya dari masjid, ada juga sekelompok ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi untuk belum mau digeser," ucapnya.
"Mereka masih ingin tetap di sana. Itulah negara kita negara demokrasi. Jadi justru di situ semakin meyakinkan kepada saya bahwa penting kami pemerintah terus melakukan komunikasi yang baik, sosialisasi yang baik," kunci dia.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (64%)