Affiliator Sedih usai TikTok Shop Ditutup: seperti di-PHK Massal
Tirto.id Jenis Media: News
Larang tersebut pun membuat salah satu affiliator atau orang yang mempromosikan produk di TikTok Shop, Indah (27) sedih dan kecewa dengan keputusan pemerintah. Aturan tersebut membuat dirinya kehilangan pekerjaan.
"Ya kecewa banget. Karena, secara enggak langsung ini ada 7 juta affiliator seperti di PHK massal sih. Kalau untuk affiliator ke depannya aku juga tidak tahu gimana yang pasti hari ini aku bakal kehilangan pekerjaan," kata Indah saat dihubungi Tirto, Rabu (4/10/2023).
Dia mengaku penutupan TikTok Shop sangat berdampak. Apalagi ini merupakan mata pencaharian satu-satunya dan ladang untuk membantu suaminya mendapatkan penghasilan tambahan.
"Penghasilan enggak menentu, kalau rame ya rame, kalau sepi ya sepi, tapi rata-rata mencukupi kebutuhan sehari-hari aku," bebernya.
Dia mengklaim menjadi affiliator mendapatkan cuan dari live streaming. Sementara itu, dia mengakui tidak ingin beralih profesi menjadi seller. Butuh modal besar dan cara kerja yang berbeda.
"Affiliator enggak mungkin jadi seller. Karena butuh modal lebih besar lagi, dan cara kerja nya juga beda lagi," keluhnya.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berharap TikTok Shop secepatnya menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap seller (pedagang), affiliator dan konsumen. Kemudian, Teten juga mengapresiasi TikTok Shop yang telah mematuhi regulasi yang ada di Indonesia.
"Memahami dampak ekonomi yang perlu kami lindungi," kata Teten Masduki dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023).
Sentimen: negatif (66%)