Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja (kunker) selama lima hari di Jayapura, Provinsi Papua. Ma'ruf melakukan audiensi dengan pengusaha asli Papua di sela kunker tersebut.

Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (10/10/2023), pukul 13.40 WIT, Ma'ruf Amin menerima kunjungan dari pengusaha asli Papua. Pertemuan digelar di Kantor Gubernur Papua.

Dialog audiensi itu berlangsung tertutup. Awak media hanya diperbolehkan mengambil gambar di awal pertemuan.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sekitar 20 perwakilan pengusaha asli Papua yang mengikuti audiensi tersebut. Di antaranya Ketua Komunitas Kopi Numbay, Roger Liem, Sekjen PYCH Founder Keik Tsinagi Malamoi, Meilani F. Osok, Ketua Akbarindo Papua, Jefry Yulianto, Ketua DPD Aklindo Papua, Suharmanto, serta Ketua Gakeslab Papua, Denny Henrry Bonai.

Dalam audiensi tersebut, Ma'ruf Amin didampingi Menkes Budi Gunadi Sadikin, Pj Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun dan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo. Audiensi dilakukan usai Mar'uf Amin selesai menggelar audiensi dengan pegiat HAM, Kemanusiaan dan Perdamaian.

Kunjungan kerja Ma'ruf Amin di Papua berlangsung pada 9-13 Oktober 2023. Ma'ruf ingin memastikan percepatan pembangunan otonomi khusus Papua tetap dalam komitmen perlindungan hak asasi manusia, khususnya bagi orang asli Papua (OAP)

"Pada Senin pagi ini ini nanti akan melakukan kunjungan kesekian kalinya ke Papua, kali ini lima hari dan rencana berkantor di Papua yang dulu pernah terberitakan namun tertunda oleh berbagai kegiatan nasional akhirnya bisa dilaksanakan sekarang, selama lima hari," kata Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi kepada wartawan di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (6/10).

Ma'ruf nantinya akan mengumpulkan para gubernur di Papua. Masduki menuturkan Ma'ruf Amin ingin mendengarkan secara langsung program yang terlaksana di Papua.

Kemudian, Ma'ruf Amin juga akan bertemu dengan aktivis HAM dan aktivis organisasi di Papua. Selain itu, Ma'ruf direncanakan bertemu para pengusaha lokal di Papua untuk mendengarkan secara langsung aspirasinya.