Sentimen
Negatif (61%)
23 Okt 2004 : 17.57
Tokoh Terkait

Kemarau Panjang Segera Berakhir, BMKG Prediksi Musim Hujan Dimulai pada November

23 Okt 2004 : 17.57 Views 7

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

Kemarau Panjang Segera Berakhir, BMKG Prediksi Musim Hujan Dimulai pada November

RILISID, Jakarta — Musim kemarau 2023 yang terjadi cukup lama di berbagai wilayah Indonesia diprediksi akan segera berakhir. Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, musim hujan akan mulai terjadi pada bulan November.

Dwikorita menjelaskan, musim kemarau akan terjadi cukup lama hingga Maret 2024. Namun, menurutnya, angin yang membawa hujan dari dataran Asia akan menggantikan angin kering yang bertiup dari Australia.

"Tapi, alhamdulillah November itu diprediksi angin yang dari Australia itu sudah digantikan dengan angin dari arah Asia yang membawa uap air. Dan itu yang menyebabkan turun hujan," kata Dwikorita di KLHK, Senin (9/10/2023).

Ia melanjutkan, pada Oktober sebenarnya sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

"Tapi Novemberlah sebetulnya," lanjut dia.

Dwikorita mengatakan, musim hujan yang akan terjadi nantinya memiliki curah hujan bulanan yang normal. Meski demikian, ia tetap mengingatkan bahwa curah hujan dapat terjadi sangat lebat.

"Dari prediksi kami, sebagian besar wilayah Indonesia curah hujannya tuh curah hujan bulanan itu normal, sebagian besar," ucap dia.

BMKG, kata Dwikorita, nantinya tetap akan memberikan peringatan dini terkait prediksi curah hujan.

"Karena data sebelum sebelumnya, bisa saja dalam satu hari itu hujannya bisa lebat dan sangat lebat bahkan ekstrem. Jadi itu yang tetap harus diwaspadai," ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk ikut mengantisipasi terjadinya banjir saat hujan ekstrem, termasuk dengan membersihkan saluran air yang ada.

"Jadi poinnya, mumpung sekarang masih musim kemarau, bersihkanlah saluran-saluran air, tandon-tandon air agar jangan sampai nanti kalau hujannya ekstrem terjadi banjir," tandasnya. (*)

Sentimen: negatif (61.5%)