Sentimen
Negatif (76%)
6 Okt 2023 : 05.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ancol

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Dulu Bilang Bubarkan Nasdem Jika Kadernya Korupsi, Kini Surya Paloh Ralat Ucapannya: Meaningnya Bukan Itu

6 Okt 2023 : 05.50 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Dulu Bilang Bubarkan Nasdem Jika Kadernya Korupsi, Kini Surya Paloh Ralat Ucapannya: Meaningnya Bukan Itu

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh memberikan klarifikasi atas pernyataannya beberapa waktu lalu yang akan membubarkan Nasdem jika kadernya korupsi. 

Kata dia, makna dari pernyataannya berbeda. Hal itu ditegaskan Paloh dalam konferensi pers mengenai kasus dugaan korupsi yang menyeret kadernya, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Pernyataan itu pernah diucapkan Paloh ketika memberikan pembekalan terhadap calon legislatif (caleg) NasDem pada 3 Juni 2015 silam. Namun, kini dia membantah ucapannya itu bermaksud ingin membubarkan NasDem.

“Ucapan itu salah. Memang tidak ada. Meaningnya [artinya] bukan itu,” ucap Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Dia menegaskan tidak pernah memiliki tekad untuk membubarkan Partai NasDem.

“Enggak demikian meaningnya. Enggak ada lebih tolol, Ketua Umum Partai bilang kalau ada kader Partai korupsi kemudian partainya dibubarkan,” tegas Paloh.

Menurut Paloh, ucapannya itu bertujuan untuk memberikan spirit kepada kader partainya agar tidak melakukan korupsi.

“Spirit semangat kita untuk anti korupsi. Enggak ada artinya kita ini kalau kader kita yang bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela [korupsi], untuk apa kita punya institusi seperti ini,” jelas dia.

Sebelumnya, Surya Paloh menyebut NasDem tidak layak dipertahankan bila ada kadernya yang terjerat kasus korupsi. Dia mengatakan akan membubarkan NasDem jika ada kader partainya itu melakukan korupsi.

"Tidak layak Partai NasDem dipertahankan [jika ada kader yang korupsi]," kata Paloh usai membuka pembekalan caleg partai di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, pada 3 Juni 2015 silam. (saa/ebs)
 

Sentimen: negatif (76.2%)