Sentimen
Negatif (98%)
6 Okt 2023 : 22.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Surabaya, Cilacap, Gresik, Demak, Paris

Kasus: bullying

Maraknya Kasus Bullying, DPR Dorong Pendidikan Moral Pancasila: Harus Ada Peran Kepala Sekolah di Dalamnya

7 Okt 2023 : 05.11 Views 3

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Maraknya Kasus Bullying, DPR Dorong Pendidikan Moral Pancasila: Harus Ada Peran Kepala Sekolah di Dalamnya

AYOBANDUNG.COM -- Anggota Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, memimpin dorongan kuat untuk menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di semua tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga perguruan tinggi.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kasus bullying dan kekerasan yang semakin meresahkan di kalangan pelajar. Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, mengemukakan pandangannya dalam sebuah rilis yang diterbitkan pada Kamis, 5 Oktober 2023, dikutip AyoBandung dari Suara.com.

Dalam pernyataannya, Dede Yusuf menyatakan keyakinannya bahwa salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus kekerasan dan perundungan di antara pelajar adalah minimnya pendidikan moral di sekolah.

Baca Juga: Korban Bully Bisa Berbuat Kriminal, Perlu Solusi Bersama

Ia menyebut situasi ini sebagai "darurat moral," bukan sekadar "krisis moral." Menurutnya, kurangnya pendidikan tentang nilai-nilai moral, seperti menghargai orang lain dan tolong-menolong, adalah faktor yang mendorong insiden-insiden negatif ini.

Laporan mengenai kasus kekerasan di lingkungan pendidikan telah memicu keprihatinan di masyarakat. Salah satu contohnya adalah ketika seorang siswa di SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah, secara kejam memukul dan menendang teman sekelasnya. Kejadian tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, menggambarkan dampak negatif dari kasus bullying yang semakin meluas.

Kekerasan juga melibatkan guru, seperti yang terjadi pada seorang guru madrasah aliyah di Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah. Korban dalam kasus ini diserang oleh salah satu siswanya selama asesmen tengah semester.

Di Gresik, Jawa Timur, seorang siswi SD diduga menjadi korban pemerkosaan dan kekerasan yang mengakibatkannya kehilangan penglihatan mata.

Baca Juga: Psikolog Tegaskan Perundungan Tidak Hanya Berupa Kekerasan Fisik

Kasus terbaru adalah aksi kekerasan yang dilakukan oleh sebuah geng motor yang beranggotakan anak-anak di bawah umur terhadap warga yang tengah melakukan ronda di Kampung Bandan, Jakarta Utara.

Dalam rangkaian peristiwa kekerasan dan bullying ini, Dede Yusuf memandang bahwa pendidikan moral sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Pentingnya pendidikan moral tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama di era media sosial yang semakin memengaruhi perilaku pelajar.

Dede Yusuf berpendapat bahwa para siswa tidak sepenuhnya dapat disalahkan atas perbuatan mereka, karena akan memenuhi penjara anak-anak jika begitu. Oleh karena itu, pendidikan akhlak sejak dini menjadi hal yang sangat penting, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat SD.

Baca Juga: Siswi SMP di Bandung Caci hingga Tampar Teman Sekolah, Tim Roots Disdik: Bukan Perundungan

Untuk mengatasi permasalahan ini, Dede Yusuf mendorong pendirian Satuan Tugas (Satgas) di setiap sekolah. Satgas ini akan berperan dalam mengantisipasi perundungan dan kekerasan dengan melibatkan guru, orang tua, serta anggota Babinsa atau Babinkamtibmas (Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat).

Dede Yusuf menekankan bahwa Satgas ini akan berperan penting dalam menanamkan pendidikan karakter kepada anak-anak dan mengawasi perilaku mereka.

Selain itu, Anggota Komisi X DPR RI lainnya, Muhammad Nur Purnamasidi, juga menambahkan pentingnya peran kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan. Purnamasidi mendesak agar kepala sekolah mampu mengembangkan standar nilai di sekolah mereka.

Menurutnya, tidak sepenuhnya benar jika anak-anak disalahkan atas kasus bullying, melainkan sistem pendidikan yang belum memadai. Kualitas sistem pendidikan yang baik akan menciptakan karakter siswa yang lebih berkualitas.

Baca Juga: Anak Anggota DPR Pukuli Pacarnya di Surabaya hingga Tewas, Hotman Paris: Kasus Itu Harus Diusut!

“Harusnya kepala sekolah bisa membuat standarisasi terkait dengan bagaimana sistem belajar mengajar. standarisasi nilai yang harus diterapkan di sekolah-sekolah sehingga ketika anak didik itu pulang keluar dari lembaga pendidikan mereka masih memegang erat nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah. Sekolah-sekolah harus bertanggung jawab, artinya ini tidak murni kesalahan anak-anak kita, karena anak-anak kita adalah sebuah produk dari sebuah sistem,” ungkap Purnamasidi melalui rilisnya pada 3 Oktober 2023 di Youtube DPR RI.

Melalui upaya seperti ini, diharapkan pendidikan moral dapat menjadi landasan kuat bagi perkembangan positif anak-anak Indonesia, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang beretika dan bermoral dalam menghadapi berbagai situasi di masyarakat

Sentimen: negatif (98.5%)