Sentimen
Positif (40%)
4 Okt 2023 : 16.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cipinang

Tokoh Terkait

Harga Beras di Jakarta Diklaim Turun hingga 11 Persen

4 Okt 2023 : 23.46 Views 3

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Harga Beras di Jakarta Diklaim Turun hingga 11 Persen

MerahPutih.com - Harga beras di tanah air mengalami kenaikan dalam beberapa waktu belakangan, termasuk di DKI Jakarta.

Pemerintah DKI Jakarta melalui Food Station Tjipinang mengklaim bahwa harga beras saat ini mengalami penurunan. Hal ini karena stok beras di wilayah Ibu Kota mencukupi.

Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, harga beras di Jakarta turun mencapai 11 persen.

Baca Juga:

Harga Beras Melonjak, Menteri Tito Minta Masyarakat Makan Jagung Atau Sukun

"Harga juga sudah mengindikasikan penurunan yang signifikan, sekitar 11 persen, dari Rp 12.600 dua pekan lalu menjadi Rp 11.158 per kilogram saat ini," klaim Pamrihadi di Jakarta, Rabu (4/9).

Lalu, Pamrihadi menuturkan, ketersediaan beras dibandingkan dua pekan lalu sudah terjadi penambahan dari 24.000 ton menjadi 31 ribu ton lebih.

"Penurunan harga terjadi karena ada suplai dari Bulog beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan suplai dari sejumlah daerah. Pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang setiap hari 2.500 sampai 3.000 ton," beber Pamrihadi.

Sementara itu, Asisten Perekonomian DKI Sri Haryati menuturkan, semakin hari stok kebutuhan beras bertambah baik. Bahkan, hari ini sudah sampai 31 ribu ton dari target 35 ribu ton pasokan beras dari Bulog yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang.

Baca Juga:

Kenaikan Harga Beras, DPR Desak Pemerintah Serap Seluruh Hasil Panen Petani

Menurut Sri, pihaknya turut melakukan monitoring perkembangan dan pendistribusiannya, termasuk di pasar turunannya yang tersebar di 196 titik.

"Pemprov DKI punya tanggung jawab dan berkontribusi dalam pengendalian inflasi di tingkat nasional. Kontribusi DKI sekitar 27 persen untuk nasional dan di Jakarta saat ini inflasinya 1,89 persen, dibanding nasional 2,8 persen. Jadi di Jakarta masih on the track," papar Sri.

Selama kurun waktu tujuh tahun terakhir ini, diakui Sri Haryati, memang terjadi kenaikan harga beras yang paling tinggi di dunia. Sehingga pemerintah pusat bersama Pemprov DKI perlu melihat berapa produksi nasional dan berapa kebutuhan masyarakatnya.

Dengan semakin banyaknya beras digelontorkan di Jakarta, menurut Sri Haryati, secara grafik semakin menurun harganya.

"Saya imbau masyarakat agar tetap tenang karena di gudang-gudang beras cukup banyak," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Beras Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar

Sentimen: positif (40%)