Proyek Kebanggaan Jokowi Bakal Kedapatan Insentif!
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan proyek hilirisasi batu bara atau proyek kebanggaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan diberikan insentif. Hal ini salah satunya untuk menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan bahwa pihaknya akan meramu aturan untuk mengatur pemberian insentif pada proyek hilirisasi batu bara.
"Oh ya nanti itu (insentif proyek gasifikasi batu bara), lagi mau dibuat Kepmen-nya dulu," beber Lana saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Lana menegaskan bahwa insentif tersebut akan membantu proyek hilirisasi batu bara di dalam negeri yang juga nantinya akan membantu pengadaan teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek tersebut.
"Ya nggaklah. Kan sudah ada itu (insentif). Kalau memang sudah direncanakan ya harus dilaksanakan ya," jawab Lana saat ditanya perihal masih dibutuhkannya insentif tambahan untuk pengadaan teknologi gasifikasi batu bara di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, hilirisasi batu bara menjadi proyek kebanggaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lantaran masuk ke dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa saat ini sudah banyak insentif yang akan digelontorkan oleh pemerintah kepada perusahaan yang hendak melakukan hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). Hal itu diklaim demi mendorong proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di dalam negeri bisa segera terlaksana.
"Di situ kan banyak insentif. Tapi sekarang kita masih mencoba supaya itu (hilirisasi batu bara jadi DME) bisa jalan," jelas Dadan saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (3/10/2023).
Selain itu, dia menyebutkan bahwa saat ini untuk bisa menjalankan proyek hilirisasi batu bara di dalam negeri juga sudah didukung oleh berbagai regulasi dan kebijakan dari pemerintah.
"Kebijakan umumnya itu sudah ada, bahwa pemerintah kan mendorong supaya terjadi hilirisasi, tidak hanya di mineral, tapi di batu bara juga kalau bisa itu kan lebih bagus. Termasuk untuk yang selama ini, yang Dimethyl Ether," tambahnya.
Di lain sisi, Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Suswantono menyatakan, bahwa untuk mendukung hilirisasi batubara tersebut, pemerintah menyediakan tiga insentif bagi perusahaan yang berkomitmen untuk melakukan hilirisasi batubara.
Insentif itu diantaranya: Pertama, pengurangan tarif royalti batubara khusus untuk gasifikasi batubara hingga 0%. Kedua, pengaturan harga batu bara khusus untuk meningkatkan nilai tambah (gasifikasi) yang dilaksanakan di mulut tambang.
"Insentif ketiga ialah masa berlaku Izin Usaha Pertambangan batubara yang dikhususkan pada batubara untuk gasifikasi diberikan sesuai dengan umur ekonomis industri gasifikasi batubara," terang Bambang seperti dikutip dari website resmi Kementerian ESDM, dikutip Selasa (3/10/2023).
Seperti diketahui, program hilirisasi batu bara yang digencarkan Presiden Jokowi hingga kini tak kunjung jalan. Terlebih, ketika perusahaan petrokimia asal AS, yakni Air Products and Chemicals Inc, mundur dari dua proyek gasifikasi batu bara di Indonesia.
Padahal, Presiden Jokowi membanggakan proyek gasifikasi batu bara ini karena bisa menekan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) nasional, dan pada akhirnya bisa menghemat devisa negara.
[-]
-
Nasib Proyek Kebanggaan Jokowi, Dimulai dari Awal Lagi!(pgr/pgr)
Sentimen: positif (99.9%)