Jakarta, Gatra.com - Kehadiran Menteri BUMN Erick Thohir pada posisi bakal calon wakil presiden (cawapres) dinilai membawa dampak positif elektoral terhadap Prabowo Subianto. Erick Thohir menjadi sosok cawapres pilihan pendongkrak daya elektoral kuat untuk Pilpres 2024 mendatang.

“Semua sumber daya dimiliki Erick Thohir untuk meningkatkan elektabilitas," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, Rabu (04/10).

Berdasarkan hasil Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 4–12 September 2023, tercatat duet Prabowo–Erick berhasil unggul di posisi pertama. Duet keduanya berhasil menjadi yang terkuat pada simulasi capres-cawapres 2024.

Prabowo-Erick berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 39,3 persen. Disusul Ganjar Pranowo–Sandiaga Uno dengan hasil 36,9 persen suara, dan posisi terakhir terdapat Anies dan Muhaimin Iskandar sebesar 13,6 persen.

Lebih lanjut dia menyebut, tingkat keterpilihan kuat keduanya tentu lantaran dinilai masyarakat sebagai pasangan yang paling cocok untuk bersanding bersama. Sehingga mampu menghadirkan dampak positif elektoral yang sangat besar.

Secara personal, tingkat elektabilitas Erick Thohir semakin kuat berkat kinerja gemilangnya menakhodai BUMN. Terlebih Erick Thohir sukses menuntaskan banyak kerja-kerja besar seperti dengan menghadirkan transformasi di tubuh BUMN.

"Baik Personal maupun kinerjanya di kementerian BUMN. Apakah bisa terealisasi menjadi bakal cawapres di kubu Prabowo, bisa jadi,” ujarnya.

Lewat tangan dingin Erick Thohir pendapatan BUMN konsisten meningkat pesat hingga mencapai Rp303,7 triliun pada 2022 lalu. Bukan hanya itu dividen BUMN kepada negara menyentuh angka Rp 80 triliun.

9