Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris, Berlin, Moskow
Kasus: kekerasan seksual, pelecehan seksual
Tokoh Terkait
Monolog Regina Art Melenggang ke Eropa, Angkat Dua Isu Ini
Jurnas.com Jenis Media: News
Mutiul Alim | Rabu, 04/10/2023 23:05 WIB
Latihan pertunjukan monolog Regina Art Monologue Project menjelang tur Eropa (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Usai sukses melakoni tur Amerika Serikat dan Meksiko, Regina Art Monologue Project kini sedang mempersiapkan tur pertunjukan monolog selanjutnya ke lima negara di Eropa. Kelima negara tersebut yakni Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Prancis.
Wawan Sofwan yang melakoni peran pemain sekaligus sutradara, akan membawakan monolog bertajuk `Besok atau Tidak Sama Sekali`. Monolog dengan tema nasionalisme ini menggambarkan perjuangan batin proklamator RI, Soekarno jelang proklamasi.
Sementara itu, Joane Winn akan mementaskan `Cotton Candy` karya E. D. Jenura, sebuah monolog yang mengisahkan perjuangan korban kekerasan seksual dalam melawan traumanya.
"Pesannya kami ingin menyampaikan bahwa kekerasan seksual pada wanita, kita harus berani berbicara dan menentang hal itu," terang Wawan usai melakukan latihan terakhir di Jakarta pada Rabu (4/10).
Menurut Wawan, pertunjukan monolog ini sekaligus memperkuat upaya Komnas Perempuan untuk mengatasi kekerasan dan pelecehan seksual yang masih marak terjadi di tengah masyarakat.
"Kita harus saling support dan memberikan edukasi kepada masyarakat," ujar dia.
Joane yang sudah pernah membawakan monolognya di Amerika Serikat dan Kota Meksiko, mengakui tidak ada kesulitan dalam latihan menjelang tur Eropa. Latihan kali ini, menurut dia, hanya mengingat kembali poin yang ingin dia sampaikan kepada penonton.
"Harapan saya dengan apa yang saya lakukan di pentas, bisa tersampaikan pesan saya," kata Joane.
Tur pertunjukan monolog Regina Art Monologue Project akan didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di masing-masing negara. Nantinya, pertunjukan itu hanya akan menggunakan ruangan minimalis dengan jumlah berkisar 100-150 penonton.
"Kalau Den Haag merespons baik, Moskow juga. KBRI Norwegia bahkan mereka mencarikan tempatnya. Swedia karena lebih ke pertemanan, kami sempat berhubungan dengan KBRI tapi timingnya enggak pas," ucap Wawan.
"Berlin kita coba juga dari awal tapi agak susah sehingga kita cari sendiri dengan rekomendasi gedung dari orang Indonesia. Paris kami lebih ke personal," tutup dia.
TAGS : Regina Art Monolog Kebudayaan Seni PertunjukanSentimen: negatif (88.3%)