Sentimen
Negatif (79%)
4 Okt 2023 : 22.05
Partai Terkait

Bos PPI Nilai Bisikan Jokowi ke Ganjar Upaya Setop Ketegangan Politik

5 Okt 2023 : 05.05 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Bos PPI Nilai Bisikan Jokowi ke Ganjar Upaya Setop Ketegangan Politik
Jakarta -

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengomentari soal bisikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke bacapres Ganjar Pranowo saat Rakernas IV PDIP kemarin. Adi menilai bisikan itu bisa saja merupakan upaya menghentikan ketegangan politik usai Kaesang Pangarep gabung ke PSI.

Awalnya, Adi melihat Jokowi sudah merasakan seperti di 'rumah' saat mendatangi Rakernas IV PDIP. Bahkan bisikan itu dia nilai juga merupakan penanda bahwa Jokowi tetap bersama Ganjar di Pemilu 2024 nanti.

"Di antara sekian banyak acara PDIP, rasa-rasanya di rakernas itu sepertinya Jokowi sudah mulai kelihatan at home, kalau sebelumnya kan agak kaku, jarang senyum, bahkan bicaranya juga tidak terlalu lepas," kata Adi dalam diskusi Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik bertema "Menanti Kejutan di Rabu Pon" yang tayang pada Rabu (4/10/2023).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan kemarin muncul secara eksplisit dalam pidatonya 'Saya sempat berbisik ke Pak Ganjar'. Nah itu saya kira bocoran-bocoran yang secara definitif, secara perlahan, Pak Jokowi ingin menunjukkan bahwa hati dan pikirannya ada di PDIP dan tetap pastinya bersama Ganjar Pranowo," sambungnya.

Di sisi lain, Adi juga menilai bisikan itu adalah upaya menghentikan ketegangan politik usai Kaesang bergabung PSI. Dia menyebut bisikan itu bisa meredam isu manuver politik.

"Tapi bisa juga pernyataan Pak Jokowi itu semacam untuk menghentikan ketegangan dan tensi politik, karena tak lama setelah itu kan Kaesang masuk PSI. Jangan-jangan itu sebagai upaya mengamputasi supaya tidak ada ketegangan manuver politik yang dilakukan anak presiden," katanya.

Lebih lanjut, Adi Prayitno mengatakan kader-kader PDIP tentunya kecewa atau kesal saat tahu putra bungsu Jokowi itu masuk PSI, bukannya memilih PDIP. Dia menyebut hal ini juga bisa dikatakan 'kecolongan' bagi PDIP.

"Kalau mau jujur, siapa yang tidak mendidih darahnya anak presiden kemudian masuk partai politik yang lain? Opung ini pura-pura tidak mendidih aja, tanduk-tanduknya keluar, cuma sebetulnya ditahan betul PDIP supaya tidak ada resistensi, karena itu dianggap tidak penting," katanya.

"Tapi kalau mau jujur ini semacam dalam tanda kutip kecolongan. Ini apapun judulnya anak presiden, sekalipun Kaesang ini punya kakak sendiri di luar tanggungan presiden, tapi kan garis politik Jokowi ke bawah itu adalah PDIP, merah gitu," tambahnya.

(azh/jbr)

Pantau Pemilu

Kenali, pantau hingga sampaikan aspirasi tentang tokoh favoritmu di bursa Pemilu 2024. Cek rekam jejak, profil, hingga berita terkini mereka sekarang!

Sentimen: negatif (79%)