Sentimen
Negatif (78%)
4 Okt 2023 : 13.54
Informasi Tambahan

Kasus: Tipikor, korupsi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

PKS Senggol Isu Kejagung Geledah Kantor Kemendag, Prihatin Impor Gula Disemuti Bau Amis Korupsi

4 Okt 2023 : 20.54 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

PKS Senggol Isu Kejagung Geledah Kantor Kemendag, Prihatin Impor Gula Disemuti Bau Amis Korupsi

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin mengaku prihatin dengan polemik pergulaan nasional yang disemuti bau amis korupsi.

“Sangat disayangkan, selama ini ternyata pergulaan nasional diselimuti buruknya tata kelola. Dugaan tindak pidana korupsi terjadi di Kemendag dalam periode impor gula berjalan sejak 2015. Artinya 8 tahun terakhir tata kelola pergulaan sangat buruk,” tutur Akmal, di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).

Kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dan korupsi dalam impor gula ini menjadi perhatian publik. Tidak hanya itu saja, Akmal mengatakan kasus ini juga mengguncang dunia politik dan perdagangan di Indonesia.

Diketahui pada Selasa (3/10/2023), Kejaksaan Agung melakukan penggeledahan di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait kasus ini.

Politisi PKS ini menerima informasi, kejaksaan telah mencurigai adanya penyalahgunaan wewenang dalam kebijakan importasi gula yang berkaitan dengan pemenuhan stok gula nasional dan stabilisasi harga.

Penerbitan persetujuan impor gula kristal mentah untuk diolah menjadi kristal gula kepada pihak-pihak yang tidak berwenang menurut Akmal sudah melewati kewenangan dan berpotensi melawan hukum.

“Dugaan Kemendag telah memberikan izin impor melebihi batas kuota maksimal yang dibutuhkan pemerintah merupakan bukti nyata wanprestasi sebuah kebijakan,” tegas Akmal.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), importasi gula sejak tahun 2015, Indonesia mengimpor 3,36 juta ton gula dengan mayoritas berasal dari Thailand (1,79 juta ton), Australia (1,02 juta ton), dan Brasil (458,1 ribu ton).

Pada tahun 2016, RI mengimpor gula sebanyak 4,74 juta ton dengan mayoritas berasal dari Thailand (2,25 juta ton), Brasil (1,31 juta ton), dan Australia (896,4 ribu ton).

Selanjutnya, pada tahun 2017, Indonesia mengimpor 4,48 juta ton gula dengan mayoritas dari Thailand (2,44 juta ton), Brasil (1,07 juta ton), dan Australia (646,8 ribu ton).

Pada tahun 2018, RI mengimpor 5,02 juta ton gula, dengan mayoritas dari Thailand (4,03 juta ton), Australia (922,8 ribu ton), dan Brasil (60 ribu ton).

Tahun 2019, RI mengimpor 4,09 juta ton gula, dengan mayoritas dari Thailand (3,53 juta ton), Australia (542,2 ribu ton), dan Korea Selatan (7,2 ribu ton).

Kemudian pada tahun 2020, Indonesia mengimpor 5,53 juta ton gula dengan mayoritas berasal dari Thailand (2,02 juta ton), Brasil (1,54 juta ton), dan Australia (1,21 juta ton).

Pada tahun 2021, impor gula mencapai 5,48 juta ton dengan mayoritas dari India (1,96 juta ton), Australia (1,33 juta ton), dan Brasil (1,14 juta ton).

Terakhir, pada 2022, impor gula mencapai 6 juta ton dengan mayoritas berasal dari Thailand (2,41 juta ton), India (1,61 juta ton), dan Brasil (1,31 juta ton). 

“Sebagai Anggota DPR RI dari Komisi IV yang bertanggung jawab atas masalah perdagangan, saya menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam semua kegiatan impor, termasuk impor gula, adalah hal yang sangat penting. Kami akan memantau perkembangan kasus ini dengan cermat dan berupaya memastikan bahwa kepentingan publik dilindungi dengan baik,” tutup Andi Akmal Pasluddin. (agr/mii)

Sentimen: negatif (78%)